Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - PSSI menilai ada aksi tidak terpuji dari agen pemain berdarah Indonesia di Eropa di balik riuhnya desakan naturalisasi beberapa waktu belakangan.
Belakangan ini PSSI memang tengah menjadi "sasaran" warganet yang mengkritik soal pemain naturalisasi.
Hal ini bermula dari akun Instagram dengan username @jhonnvanbeukering yang diduga milik eks pemain timnas Indonesia, Jhonny Van Beukering.
Akun tersebut terus melontarkan kritik terhadap kebijakan PSSI.
PSSI yang dianggap acuh terhadap pemain-pemain keturunan Indonesia di Eropa.
Baca juga: Singgung Rendahnya Patriotisme, Menpora Sindir Elkan Baggott yang Tak Mau Bela Timnas Indonesia?
Dalam kritiknya, akun tersebut kerap menyinggung nama Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
Namun, belakangan diketahui bahwa akun tersebut palsu dan bukan milik Jhonny Van Beukering.
Menaggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, pun angkat bicara.
Baca juga: Kritik Menpora Soal Pemain Naturalisasi Tak Nasionalis Juga Sentil Marc Klok?
Yunus Nusi membantah jika PSSI dituding anti-naturalisai pemain.
"Kami sebenarnya melihatnya secara objektif ketika naturalisasi memang dibutuhkan oleh tim," kata Yunus Nusi dikutip dari YouTube PSSI, Minggu (4/7/2021).
Hanya, Yunus Nusi mengaku kecewa pada apa yang terjadi di sosial media belakangan ini.
Yunus Nusi pun menyinggung soal kemunculan akun palsu Jhonny Van Beukering di Instagram.
Baca juga: Kembali Bikin Gaduh dari Korea, Shin Tae-yong Beri Pengakuan ke PSSI Soal Hal Ini
Baca juga: Egy Maulana Vikri Dianggap Nol Besar di Lechia Gdansk, Follower IG Klub Menukik ke Setelan Pabrik
Menurut Yunus Nusi, ada agen nakal yang memainkan isu ini di sosial media.
"Yang kami tidak senang itu ketika seperti apa yang terjadi baru-baru ini," ujar Yunus Nusi.
"Akun Van Beukering dipalsukan, kemudian mereka merencanakan hal ini melaui medsos," imbuhnya.
PSSI pun menyangkan sikap agen yang melakukan hal tersebut.
Baca juga: Shin Tae-yong Bisa Panggil Ezra Walian, Ini Calon Lawan Indonesia di Playoff Kualifikasi Piala Asia
Yunus Nusi menilai, ada cara-cara yang lebih baik yang bisa digunakan oleh agen-agen tersebut.
"Mereka itu lebih elegan, dan terhormat apabila langsung datang ke saya atau Indra Sjafri untuk meminta langsung dan membawa data," ungkap Yunus.
"Itu lebih terhormat ketimbang mereka (agen) menyebarkan nama-nama melalui medsos."
"Kasian pemain-pemain tersebut dan keluarganya," katanya.