TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Italia dan Spanyol, dua tim yang memiliki catatan rivalitas terpanjang di Eropa akan bertemu di babak semifinal EURO 2020 di Stadion Wembley, Rabu (7/7).
Ini akan mempertemukan dua tim yang saat ini memiliki karakter yang mirip.
Seperti kata gelandang Italia, Nicolo Barella. Ada banyak persamaan antara Spanyol dan Italia.
"Spanyol adalah juara yang hebat di masa lalu, pemain yang menginspirasi tidak hanya saya tetapi juga banyak rekan saya," kata gelandang Inter dikutip dari ANSA.
"Pemain Spanyol juga dapat mengandalkan pemain-pemain hebat saat ini dan Selasa malam akan menjadi pertandingan yang sulit. Pelatih telah menanamkan mentalitas kemenangan dalam diri kami dan kami ingin menguasai bola setiap saat, jadi saya pikir kami akan bermain seperti dua tim yang sangat mirip," katanya.
Pertemuan ini akan menandai duel untuk yang Keempat kalinya bagi kedua tim di ajang EURO secara berturut-turut. Keduanya selalu bertemu pada tiga edisi Piala Eropa sebelumnya. Mereka selalu berjumpa pada EURO 2008, 2012, dan 2016.
Pada EURO 2008, Spanyol menaklukkan Italia di babak Perempat Final lewat adu penalti dengan skor 4-2.
Kemudian pada pada Euro empat tahun setelahnya, duel kedua tim terjadi di babak final 2012. Dengan gaya permainan tiki-takanya, Spanyol menang dengan skor 4-0. Empat gol dicetak oleh David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres, dan Juan Mata.
La Roja dan Azzuri juga bertemu di babak 16 Besar EURO 2016 saat Italia menang 2-0.
Italia menaklukkan Spanyol yang saat itu berstatus juara bertahan dalam dua kali penyelenggaraan Piala Eropa sebelumnya (2008 dan 2012) berkat gol yang dicetak Giorgio Chiellini dan Graziano Pelle.
Italia juga datang ke Wembley setelah memenangkan masing-masing dari 13 pertandingan terakhir mereka. Mereka juga terus memecahkan rekor tidak terkalahkan dalam 32 pertandingan terakhir (27 kemenangan dan 5 imbang).
Kecepatan mereka dan penyelesaian akhir yang mematikan terbukti ampuh dalam menaklukkan tim peringkat satu dunia, Belgia.
Kedua tim juga sedang bersaing ketat dalam posisi peringkat FIFA saat ini. Spanyol berada di peringkat enam sedangkan Italia berada di peringkat ketujuh.
Pelatih Italia, Roberto Mancini optimistis bisa menang dengan mencetak lebih banyak gol dari laga melawan Belgia.
"Kami mencetak dua gol [melawan Belgia] dan kami seharusnya bisa mencetak lebih banyak lagi. Saya pikir kemenangan itu sepenuhnya pantas. Spanyol adalah lawan berikutnya, tetapi semakin Kita melangkah maju, pertandingan akan menjadi semakin sulit," kata Roberto Mancini.
Sementara itu pelatih Spanyol, Luis Enrique merasa bangga timnya bisa menembus babak semifinal. "Kami sangat bangga. Akan konyol untuk berpikir bahwa kami, atau semifinalis mana pun, akan menandatangani kontrak untuk cukup sampai di sini saja. Tapi kami semua ingin mencapai final dan menang," katanya.
Penjaga gawang Spanyol, Unai Simon merasa saatnya Spanyol meraih gelar juara Eropa.
"Kami harus masuk ke semifinal dengan segar, percaya diri dan dengan kepala tegak. Kami harus memenangkan EURO sekarang," katanya.
Pada babak Perempat final, Italia mengalahkan Belgia 2-1, mereka mencatat kemenangan ke-15 berturut-turut di kejuaraan Eropa UEFA.
Ini tentunya merupakan sebuah rekor kompetisi baru, melampaui rekor 14 kemenangan yang telah diraih Jerman dan Belgia.
Spanyol juga berhasil mencapai babak empat besar, setelah menaklukkan Swiss dalam drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1.
Pemenang pertandingan ini akan menghadapi Inggris atau Denmark di partai final yang juga akan digelar di Wembley pada 12 Juli.
BACA JUGA VIDEO Begini Ritual Messi Menyimpan Bola Sebelum Tendangan Bebas, Sangat Fokus Pada Bola dan Gawang
BACA JUGA Peluang Terbaik Messi Jadi Topskorer Copa America, Ini Daftar Topskorer 6 Copa America Sebelumnya
BACA JUGA Messi Terfavorit Raih Penghargaan Ballon d'Or 2021, Lebih Diunggulkan Daripada Harry Kane dan Kante
Kedua tim juga bertemu dua kali di kualifikasi Piala Dunia 2018. Laga di Turin berakhir 1-1 sebelum Morata mencetak gol terakhir Spanyol dalam kemenangan 3-0 di Santiago Bernabeu di Madrid.
Spanyol kemudian finis di puncak Grup G sedangkan Italia dikalahkan Swedia 0-1 secara agregat di babak play-off, itu menjadi pengalaman pertama kali Italia gagal lolos ke Piala Dunia sejak 1958.
Kedua negara telah bertemu 37 kali di semua turnamen dan laga persahabatan.
Italia meraih 11 kemenangan, sedangkan 13 pertandingan dimenangkan oleh Spanyol. 13 Pertandingan lainnya berakhir imbang.
Khusus di pertandingan Euro, kedua tim telah bertemu enam kali. Dua kemenangan diraih Italia sedangkan berbanding satu Spanyol dan tiga seri dalam enam pertemuan EURO.
Kekuatan tim di Piala Eropa cukup berimbang
Dalam enam kali duel di Piala Eropa, Italia menang 2 kali pada tahun 2016 (2-0) dan 1988 (1-0), sedangkan Spanyol menang 2 kali pada final 2012 (4-0) dan 2008 (4-2). Sedangkan dalam dua laga lainnya berakhir imbang pada babak penyisihan grup 2012 (1-1) dan 1980 (0-0).
Italia akan bermain tanpa Leonardo Spinazzola yang mengalami cedera saat melawan Belgia. Dia harus absen dari pertandingan ini.
Di tim Spanyol, hanya satu pemain yang mengalami masalah kebugaran yaitu Pablo Sarabia.
Banyak yang lebih mengunggulkan Italia atas Spanyol dalam pertandingan ini. Namun apapun bisa saja terjadi dalam sepak bola. Apalagi dalam persaingan ketat antara Italia dan Spanyol. (Tribunnews/mba)
PERKIRAAN PEMAIN
Italia (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Emerson Palmieri, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Giovanni Di Lorenzo; Jorginho, Manuel Locatelli, Nicolo Barella; Federico Chiesa, Lorenzo Insigne, Ciro Immobile
Spanyol (4-3-3): Unai Simon; Jordi Alba, Aymeric Laporte, Eric Garcia, Cesar Azpilicueta; Sergio Busquets, Koke, Pedri; Dani Olmo, Ferran Torres, Alvaro Morata