Itu terjadi saat Manchester City melibas Shakhtar Donetsk 6-0 penyisihan grup Liga Champions, November 2018 lalu.
Ketika itu, Sterling masuk kotak penalti dibuntuti pemain lawan. Saat akan menendang bola, ujung kakinya tersangkut tanah. Jatuh. Ajaibnya, wasit langsung menunjuk titik putih.
Terlepas dari reputasi miring, Sterling dengan kecepatan, dan kelincahannya memang sulit dihentikan lawan.
Di laga kemarin, dia sukses melakukan 10 kali take-ons komplet (sukses melewati lawan, Red), tertinggi dari pemain lainnya.
BACA JUGA Euro 2020: Fan Bikin Petisi Agar Semifinal Inggris vs Denmark Diulang karena Penalti Kontroversial
BACA JUGA Ada Dua Bola dan Diving Sterling Jadi Kontroversi Usai Laga, Hamann: Seharusnya Wasit Hentikan Laga
Hamman menilai, Sterling melihat kaki Maehle terjulur, dan karena itulah dia memanfaatkan momen tersebut untuk menjatuhkan diri.
"Sterling sudah memperkirakan pelanggaran itu akan datang. Tapi Maehle menarik diri dari tekel, karena dia melihat dia tidak bisa sampai di sana. Tidak ada kontak apapun," ujar mantan pemain Liverpool ini menjelaskan.
Dia menyayangkan insiden itu mengiringi langkah Inggris ke final.
"Inggris selalu membanggakan dirinya sebagai rumah dari permainan yang adil dan tidak ada diving. Kita semua ingat apa yang terjadi dengan [Jurgen] Klinsmann ketika dia datang ke Inggris dan dia diving, dan kemudian mereka berpesta dengan diving," katanya.
"VAR ada untuk memperbaiki keputusan ini dan mengubah kesalahan mencolok oleh wasit. Ini adalah kesalahan yang terang-terangan seperti yang Anda lihat, dan ini adalah semifinal Euro. Saya merasa kasihan kepada para pemain Denmark," ujar Hamman. (Tribunnews/den)