News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2020

Raheem Sterling si Sentuh Jatuh, Sudah Lama Memang Dikenal Sebagai Tukang Diving yang Sudah Ahli

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Inggris Raheem Sterling (tengah) jatuh ke tanah yang berujung pada pemberian penalti pada pertandingan sepak bola semifinal UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Denmark di Stadion Wembley di London pada 7 Juli 2021.

TRIBUNNEWS.COM, LONDON- RAHEEM Sterling mengklaim penalti yang didapat Inggris saat mengalahkan Denmark 2-1 dalam semifinal Euro 2020 di Stadion Wembley, London (8/7), adalah hal yang jelas, dan sah.

Adegan penalti itu terjadi di menit ke-104 saat skor masih imbang 1-1. Sterling terlihat merangsek ke area kotak penalti. Dua pemain Denmark menjaga pergerakannya yakni Joakim Maehle, dan Mathias Jensen.

Maehle yang berada di belakang Sterling coba mengganggunya. Dan kaki kanannya terlihat dijulurkan menghalangi langkah Sterling.

Entah terkena, atau tidak, Sterling kemudian terhuyung-huyung, dan jatuh.

Momen ini mengundang kontroversi. Namun, Wasit Danny Makkelie menunjuk titik putih, tanpa ada peninjauan ulang lewat VAR.

Harry Kane maju jadi algojo penalti. Tendangannya sempat dimentahkan kiper Denmark, Kasper Schmeichel. Beruntung bola muntah dari tangkapan penjaga gawang mampu ditembakkannya lagi ke gawang.

Inggris pun lolos ke babak final, menantang Italia yang lebih dulu lolos setelah mengalahkan Spanyol 4-2 lewat adu penalti. Final digelar di Wembley, London, Senin (12/7) dini hari.

"Football diving home," demikian ejekan dari media di Italia menyoroti langkah calon lawan mereka ke babak final.

"Football diving home," adalah pelesetan dari "football coming home" yang biasa digaungkan publik Inggris merujuk masa kejayaan mereka ketika merebut Piala Dunia 1966 di Wembley, yang jadi satu-satunya trofi milik Inggris.

Sterling sendiri bersikeras dirinya tak diving. "Saya masuk ke kotak penalti, dan dia (Maehle) menjulurkan kaki kanannya. Dan itu menyentuh kaki saya. Jadi itu adalah penalti yang jelas," kata Sterling di ITV.

Tapi banyak yang menilai apa yang dilakukan Sterling adalah diving. "Itu jelas diving, diving yang mencolok. Saya pikir itu keputusan yang memalukan," kata mantan gelandang Jerman, Didi Hamann.

Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger juga ikut bersuara. Menurutnya, seharusnya tak ada penalti, dan dia tak mengerti mengapa dalam situasi seperti itu VAR tak dijaidkan referensi.

Arsene Wenger (Metro.co.uk)

"Tak ada yang tahu siap yang memberikan penalti itu? Apakah ada cukup kontak? Saya pikir tak ada. Menurut saya itu bukan penalti," kata legenda sepak bola Australia, John Aloisi.

Terlepas dari kontroversi tersebut, Sterling memang sudah lama dikenal sebagai tukang diving. Dia sangat piawai melakukannya. Bahkan, winger berusia 26 tahun ini pernah terjatuh di kotak penalti tanpa perlu ada pemain lawan yang menyentuhnya.

Itu terjadi saat Manchester City melibas Shakhtar Donetsk 6-0 penyisihan grup Liga Champions, November 2018 lalu.

Ketika itu, Sterling masuk kotak penalti dibuntuti pemain lawan. Saat akan menendang bola, ujung kakinya tersangkut tanah. Jatuh. Ajaibnya, wasit langsung menunjuk titik putih.

Terlepas dari reputasi miring, Sterling dengan kecepatan, dan kelincahannya memang sulit dihentikan lawan.

Di laga kemarin, dia sukses melakukan 10 kali take-ons komplet (sukses melewati lawan, Red), tertinggi dari pemain lainnya.

BACA JUGA Euro 2020: Fan Bikin Petisi Agar Semifinal Inggris vs Denmark Diulang karena Penalti Kontroversial

BACA JUGA Ada Dua Bola dan Diving Sterling Jadi Kontroversi Usai Laga, Hamann: Seharusnya Wasit Hentikan Laga

Hamman menilai, Sterling melihat kaki Maehle terjulur, dan karena itulah dia memanfaatkan momen tersebut untuk menjatuhkan diri.

"Sterling sudah memperkirakan pelanggaran itu akan datang. Tapi Maehle menarik diri dari tekel, karena dia melihat dia tidak bisa sampai di sana. Tidak ada kontak apapun," ujar mantan pemain Liverpool ini menjelaskan.

Dia menyayangkan insiden itu mengiringi langkah Inggris ke final.

"Inggris selalu membanggakan dirinya sebagai rumah dari permainan yang adil dan tidak ada diving. Kita semua ingat apa yang terjadi dengan [Jurgen] Klinsmann ketika dia datang ke Inggris dan dia diving, dan kemudian mereka berpesta dengan diving," katanya.

"VAR ada untuk memperbaiki keputusan ini dan mengubah kesalahan mencolok oleh wasit. Ini adalah kesalahan yang terang-terangan seperti yang Anda lihat, dan ini adalah semifinal Euro. Saya merasa kasihan kepada para pemain Denmark," ujar Hamman. (Tribunnews/den)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini