Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Satu derby nan panas dan penuh gengsi di Sepakbola Indonesia yakni derby Tangerang, laga antara Persita Tangerang vs Persikota Tangerang.
Keduanya kerap bersua di Stadion Benteng, Kota Tangerang, khususnya sejak era 2000an lalu.
Panasnya derby juga kerap terbawa hingga usai pertandingan, dimana dulu sering terjadi bentrok antar kedua kubu suporter.
Hingga puncaknya saat sebuah fatwa haram keluar dari MUIĀ tahun 2012 yang membuat stadion Benteng tak bisa lagi digunakan keduanya.
Kini situasi telah berubah jauh. Persita Tangerang telah memiliki stadion sendiri yaitu Stadion Indomilk Arena, dan Persita bermain di Liga 1 Indonesia.
Sementara itu, Persikota Tangerang masih berjuang di Liga 3 Indonesia untuk masuk ke liga 2. Dan Stadion Benteng pun mulai bisa digunakan oleh Persikota.
Hanya saja untuk menggelar laga uji coba keduanya sepertinya sulit.
Hal ini karena perbedaan kasta keduanya. Bahkan pelatih Persikota Tangerang, Sahala Saragih tidak berpikiran untuk mengadakan derbi meski sekelas uji coba.
"Saya berpikiran begini, melawan tim liga 1, itu tidak punya efek yang banyak kepada tim. Mereka punya pemain asing dan sudah sangat profesional. Bukan berarti saya tak mau atau takut melawan Persita, tetapi saya memikirkan langkah-langkah yang baik, program yang tepat untuk tim ini," ujarnya.
Lanjutnya, pihaknya rasional dalam mengajak lawan uji coba.
Hanya saja, jika sekedar laga persahabatan, Sahala tak menapik dirinya punya kemauan.
"Tapi kalau ingin melihat kemajuan tim, tentu lawannya kami sesuaikan pula. Idealnya melawan tim liga 2, karena Liga 2 lah yang menjadi muara atau tujuan kami," sambungnya.