Empat kali pernah membawa Argentina tampil dalam laga final, empat kali pula ia harus menelan kekecewaan karena mendapatkan kekalahan.
Setelah empat kali menerima kekecewaan akhirnya Messi berhasil membawa trofi juara berupa Copa America pada tahun ini.
Trofi tersebut terasa semakin spesial mengingat sudah 28 tahun lamanya tim berjuluk Albiceleste menantikan piala tersebut.
Dan keberhasilan Argentina meraih gelar juara tak terlepas dari kegemilangan performa Messi sepanjang turnamen.
Koleksi empat gol dan lima assist menjadi bukti magis seorang Messi yang usianya sudah menginjak 34 tahun.
Sorotan menarik yang kedua munculnya para ksatria baru tak terduga dalam kemenangan Argentina atas Brasil.
Ketika banyak orang berharap Messi mampu tampil menjadi aktor kemenangan Argentina dalam laga final, justru ada beberapa pemain lain yang tampil luar biasa.
Rodrigo De Paul dan Angel Di Maria menjadi dua pemain yang layak mendapatkan apresiasi lantaran mampu tampil sangat baik di final.
Beberapa kali Rodrigo De Paul mampu menghentikan pergerakan para pemain depan Brasil, tak terkecuali Neymar.
Neymar yang biasanya mampu leluasa dalam mengelabui lawan akhirnya harus rela tak bisa berbuat banyak karena performa impresif De Paul.
Lalu, Angel Di Maria juga muncul sebagai ksatria baru lewat gol indahnya yang berujung dengan kemenangan Argentina di final edisi kali ini.
Sontekannya mampu mengelabui Ederson Moraes dan membawa Argentina merengkuh gelar Copa America ke-15 dalam sejarah.
Sorotan ketiga adalah momen sportivitas yang ditunjukkan oleh Neymar yang tak sungkan memberikan pelukan selamat kepada Messi selepas pertandingan.
Meskipun sejatinya Neymar juga tampak menangis setelah pertandingan lantaran kembali gagal memenangkan gelar yang sudah berada di depan mata.