Setelah menangis beberapa saat dan ditenangkan oleh tim pelatih Brasil, Neymar tak segan untuk mendatangi Messi sekaligus memberikan pelukan hangat.
Pelukan hangat keduanya seakan memberikan sinyal bahwa Neymar dan Messi tetaplah sahabat baik di luar lapangan.
Sorotan keempat perihal jalannya laga final Copa America 2021 yang diwarnai banyak hal berbau kekerasan di atas lapangan.
Ketika para penonton berharap adanya keindahan permainan sepak bola yang dimainkan ternyata hal itu berbanding terbalik dengan realita yang ada.
Catatan 9 kartu kuning yang dikeluarkan wasit menjadi indikasi laga final kali ini terasa sangat keras permainannya.
Tak terhitung pula jenis dan jumlah pelanggaran yang terjadi di laga final kali ini.
Sorotan terakhir adalah permainan pragmatis yang diperlihatkan kedua kubu sejak awal pertandingan.
Baik Argentina dan Brasil tampil memasuki laga dengan sikap hati-hati dengan tujuan awal menyelediki kekuatan lawan masing-masing.
Keduanya sama-sama tak terburu-buru dalam menyerang.
Permainan pragmatis yang ditunjukkan kedua kubu pun membuat laga tak menghasilkan banyak peluang.
Statistik menunjukkan bahwa Brasil hanya mampu melepaskan satu tembakan ke arah gawang Argentina.
Sementara, Argentina memiliki dua tembakan ke arah gawang dan satu diantaranya berbuah gol.
Argentina cukup beruntung memiliki sosok Emiliano Martinez yang kembali mampu tampil luar biasa mengawal gawang Argentina dari serangan Brasil.
Tim Tango pun berhak menjadi pemenang setelah gol tunggal Angel Di Maria menjadi pembeda laga melawan Brasil di Final Copa America 2021.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)