"Kami pergi tidur dengan piyama Sampdoria, sementara pergi ke tempat latihan Bogliasco di pagi hari selalu menyenangkan: birunya laut di satu sisi, hijaunya perbukitan di sisi lain. luar biasa," kenang Vialli.
Vialli mengungkapkan, bagaimana kedekatan hubungan mereka sudah seperti saudara.
Saling bercanda bersama, bernyanyi bersama, bahkan saling menertawakan satu dengan yang lainnya.
Bahkan dalam satu momen saat semifinal lawan Italia yang merupakan momen menentukan, semuanya justru tenang dan tidak mempermasalahkan sedikit pun.
"Mancini adalah pelatih yang hebat dan kami seperti saudara," tambah Vialli.
"Dia telah menciptakan suasana yang fantastis di ruang ganti.
"Ada disiplin, tetapi juga ada ketenangan yang luar biasa.
"Dia telah menanamkan kepercayaan para para pemainnya," jelas Vialli.
Baca juga: Final EURO 2020 Inggris Vs Italia, Fakta Ini Bikin Tiga Singa Pantas Gentar Lawan Azzurri
Satu momen yang paling berkesan di Euro 2021 adalah pelukan Roberto Mancini dengan staff pelatihnya termasuk Vialli saat merayakan gol Chiesa ke gawang Austria.
Supersub, Federico Chiesa mengubah skor untuk memberikan kemenangan Italia melaju ke babak perempat final.
"Itu adalah pertandingan yang sulit," ungkap Mancini.
"Itu adalah pertandingan sistem gugur pertama dan kami mengalami masa sulit melawan Austria, jadi itu adalah pelukan yang membebaskan.
"Rasanya seperti kembali ke 30 tahun yang lalu," kenang Mancini.
Benar saja, Mancini terkenang dengan kesuksesan Sampdoria meraih title juara Liga Italia 1990, dia mengungkapkan bagaimana suasana tersebut menjadi pondasi dalam melakukan pekerjaannya.