TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini ulasan sosok Luke Shaw, jelmaan Roberto Carlos yang baru saja dinisbatkan sebagai pencetak gol tercepat dalam sejarah laga final Euro sepanjang masa.
Seperti yang diketahui bahwa gol kilat yang dicetak Luke Shaw ke gawang Italia membuat namanya terukir sebagai pencetak gol tercepat dalam sejarah final perhelatan Euro.
Luke Shaw menjadi aktor utama dibalik gol pembuka keunggulan Inggris melawan Italia di Stadion Wembley pada final Euro 2021, Senin (12/7/2021) dinihari.
Berawal dari umpan silang ciamik yang dilepaskan Kieran Trippier dari sisi kanan.
Luke Shaw berhasil menyambut umpan silang itu dengan sontekan brilian yang membobol gawang Italia yang dijaga Gianluigi Donnarumma.
Pemain kesebalasan Manchester United itu tercatat membutuhkan waktu 1 menit 57 detik untuk mencetak gol tersebut.
Baca juga: Hasil Euro 2021 - Italia Juara Lewat Drama Penalti, Inggris Menangis di Stadion Wembley
Gol Luke Shaw terasa spesial mengingat itulah gol perdana sang pemain dalam balutan jersey Timnas Inggris di level internasional.
Hanya saja memang gol Luke Shaw belum bisa membawa Inggris memenangkan gelar juara perdana Euro 2021 mengingat mereka kalah lewat adu penalti.
Kegagalan Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka menjadi mimpi buruk Inggris yang kembali gagal memenangkan gelar juara turnamen besar sejak terakhir kali pada tahun 1966.
Inggris pun harus menyerahkan gelar juara mahkota Euro 2021 kepada Italia yang memenangkan adu penalti lewat 3-2.
Baca juga: Jose Mourinho Luluh Lihat Performa Luke Shaw di Euro 2021, Cacian Berubah jadi Pujian
Baca juga: Kebangkitan Luke Shaw Bersama Manchester United Bikin Comeback ke Timnas Inggris
Lantas siapa sosok Luke Shaw yang berhasil menjadi pencetak gol tercepat di sejarah final Euro?
Dilansir Transfermarkt, Luke Shaw yang saat ini berusia 25 tahun dilahirkan di Kingston Upon Thams, England, tepatnya pada tanggal 12 Juli 1995.
Pemain yang berposisi sebagai bek itu tercatat baru memperkuat dua klub saja yakni Southampton dan Manchester United.
Setelah lulus dari akademi Southampton, Luke Shaw berhasil masuk skuat utama pada tahun 2012.
Luke Shaw tercatat berhasil mengukir 67 penampilan dan dua assist selama memperkuat tim utama Southampton.
Penampilan menjanjikan yang diperlihatkan Luke Shaw pun membuat Manchester United untuk merekrutnya.
Harapan Manchester United untuk mendatangkan Luke Shaw berhasil terealisasi pada musim panas 2014.
Tim Setan Merah setidaknya harus mengeluarkan biaya sebesar 37,5 juta euro untuk mendatangkan Luke Shaw.
Awal tak mudah harus dijalani Luke Shaw ketika hanya mampu tampil selama 1.356 menit dalam 21 laga bersama Manchester United pada musim perdananya.
Baca juga: Penjelasan Luke Shaw Soal Kritik dari Jose Mourinho yang Diungkap ke Publik
Baca juga: Transformasi Luke Shaw Bersama Manchester United, Bak Tamparan Keras untuk Jose Mourinho
Bahkan pada musim keduanya bersama Manchester United, Luke Shaw harus menderita cedera parah berupa patah tulang tahun 2015.
Cedera itu membuat Luke Shaw harus menepi cukup lama dari lapangan hijau.
Belum lagi kehadiran Jose Mourinho yang sempat membuat nasibnya semakin terpinggirkan.
Sebelum akhirnya Luke Shaw mampu mendapatkan sentuhan terbaiknya kala Ole Gunnar Solskjaer mengambil alih kursi kepelatihan Manchester United.
Selama era kepemimpinan Mourinho, Luke Shaw tercatat tampil sebanyak 55 laga dengan menorehkan 1 gol dan 3 assist.
Ketika Solskjaer membesut Manchester United, Luke Shaw secara perlahan mampu menyegel posisi utama di pos bek kiri.
Torehan 103 penampilan menjadi bukti shahih vitalnya peran Luke Shaw sebagai fullback kiri andalan Manchester United era Solskjaer.
Torehan 2 gol dan 13 assist menjadi kontribusi positif yang diberikan Luke Shaw pada periode tersebut.
Musim 2020/2021 menjadi puncak performa Luke Shaw bersama Manchester United, meskipun ia harus kedatangan pesaing bernama Alex Telles.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Kirim Pesan ke Southgate Jelang Final Euro 2021, Kenang Memori Manis 1966
Pada musim lalu, Luke Shaw tercatat mampu tampil sebanyak 47 laga dan mengoleksi 1 gol serta 6 assist.
Penampilan gemilang yang diperlihatkan Luke Shaw membuat dirinya mendapat panggilan Gareth Southgate untuk memperkuat Inggris di Euro 2021.
Kepercayaan yang diberikan Southgate pun tak disia-siakan oleh Luke Shaw, penampilan gemilang di atas lapangan jadi pembuktian pemain kidal tersebut.
Luke Shaw tercatat sejauh ini mampu mencetak satu gol dan tiga assist selama perhelatan Euro 2021.
Gaya bermain yang mengandalkan kecepatan, mobilitas, dan kekuatan membuat namanya diidentikan dengan sosok Roberto Carlos.
Dalam sebuah kesempatan, Roberto Carlos pun pernah memberikan penilaian menariknya terhadap sosok Luke Shaw.
Mantan pemain legendaris Brasil itu melihat Luke Shaw telah menemukan motivasi kembali bermainnya setelah sempat mengalami nasib buruk akibat cedera patah tulang pada masa lalu.
Roberto Carlos percaya bahwa Luke Shaw punya segala atribut untuk mencapai puncak dalam kariernya pada tahun-tahun mendatang.
"Anda dapat melihat dia sangat termotivasi, penampilannya kala melawan Ukraina sangatlah bagus, dia telah meningkat dalam setiap pertandingan," puji Roberto Carlos dilansir Manchester Evening.
"Saya pikir dia punya segalanya untuk mencapai puncak apalagi dengan statusnya sebagai bek kiri utama Inggris, itu sudah menjelaskan banyak hal".
Lebih lanjut, Roberto Carlos juga menanggapi perihal sebutan Luke Shaw sebagai jelmaan penerusnya pada masa kini.
Eks pemain Roberto Carlos itu secara tegas mengatakan dirinya berbeda dengan Luke Shaw.
Jika memang ada kesamaan antara dirinya dengan Luke Shaw, itu lebih perkara kekuatan dan keinginan untuk menang dalam setiap pertandingan.
"Saya tidak suka membandingkan, ini adalah dua periode yang sama sekali berbeda dalam sepak bola," jujur Roberto Carlos.
"Aku punya waktuku dan sekarang dia punya waktunya,".
"Kesamaan yang saya pikir barangkali karena dia sama-sama memiliki kekuatan dan keinginan untuk menang, seperti yang dulu saya lakukan," tutupnya.
Itulah sekelumit cerita menarik tentang Luke Shaw yang dianggap sebagai jelmaan Roberto Carlos sekaligus pencetak gol tercepat dalam sejarah final Euro sepanjang masa.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Berita terkait Euro 2021