TRIBUNNEWS.COM - Timnas Inggris membuktikan bahwa mereka perlahan tapi pasti berhasil mengembalikan eksistensinya.
Butuh 56 tahun untuk Timnas Inggris kembali merasakan bagaimana rasanya mengalami pertandingan partai puncak dalam sebuah turnamen mayor.
Tepat sekali, Inggris baru saja melakoni pertandingan final Euro 2021, Senin (12/7/2021) di Stadion Wembley.
Namun sayang, The Three Lions harus mengakui keunggulan Italia setelah kalah melalui drama adu penalti.
Baca juga: Juara EURO 2020, Italia Berjarak Dua Kemenangan Buat Pecahkan Rekor Prestisius Brasil-Spanyol
Baca juga: Pelatih Inggris Akui Berjudi dalam Pemilihan Penendang Penalti yang Berujung Kemenangan Italia
Tampil sebagai tuan rumah, pasukan Gareth Southgate bermain dengan intensitas tinggi sejak menit-menit awal.
Hasilnya membuat Three Lions unggul cepat melalui sepakan Luke Shaw pada menit 2.
Sayang, keunggulan itu mampu disamakan melalui gol Leonardo Bonucci pada menit 67. Skor 1-1 bertahan hingga pertandingan berakhir.
Dalam drama adu tos-tosan, Gli Azzurri (julukan Italia) keluar sebagai pemenang dengan kedudukan 3-2.
Inggris, terakhir kali mereka menapak ke partai final ialah pada gelaran Piala Dunia 1966. Saat itu mereka berhasil mejadi juara.
Butuh 55 tahun kembali bagi Negri Ratu Elizabeth ini merasakan bagaimana hingar bingar sebuah laga puncak.
Timnas Inggris di bawah kendali Gareth Southgate menunjukkan evolusi permainan yang sangat menjanjikan.
Southgate, ditunjuk sebagai pelatih pada tahun 2016 perlahan namun pasti berhasil mengubah wajah sepak bola The Three Lions.
Permainan yang mengandalkan telanta muda menjadi pilihan yang diambil oleh pria yang juga pernah memperkuat The Three Lions itu.
Pada gelaran Euro 2021, Southgate berhasil membuktikan bahwa Inggris memiliki evolusi permainan yang menjanjikan.
Kekalahan atas Italia bukan menjadi akhir dari segalanya bagi Harry Kane dkk. Justru turnamen empat tahunan tersebut menjadi batu loncatan bagi The Three Lions untuk bisa kembali berprestasi.
Tepat sekali, kejuaraan mayor terdekat yang bisa diikuti Inggris adalah Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang.
Pada gelaran Piala Dunia 2022 inilah Tim Tiga Singa bisa membuktikan kematangan yang mereka miliki.
'Terbentur, terbentur dan terbentuk' menjadi slogan yang bisa menggambarkan bagaimana kondisi anak asuh Southgate nantinya.
Namun ESPN menuliskan bahwa Gareth Southgate wajib melakukan pembenahan diri dengan sejumlah keputusan yang tergolong merugikan tim.
Dilihat dari gelaran Euro 2021, Southgate terlalu pilih-pilih pemain untuk diberikan kepercayaan dan menit bermain.
Nama seperti Jadon Sancho, Jack Grealish, Marcus Rashford dan Phil Foden terlalu minim menit bermain.
Keempatnya adalah pemain yang memiliki kemampuan untuk mengubah situasid alam permainan.
Southgate dituntut untuk lebih berani dalam mengambil keputusan.
Sikap sporadis alias tak menentunya diharapkan segera terkikis demi menyambut hasil yang lebih baik bagi Timnas Inggris.
Inggris dihuni deretan pemain kelas wahid. Sumber daya pemain yang mengkilap seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Gareth Southgate dengan baik.
Masih wada waktu bagi The Three Lions untuk melakukan pemebenahan dan evolusi permainan yang maksimal.
Sejumlah perubahan masih bisa saja terjadi dengan deretan pemain kualitas mumpuni lainnya yang bisa hilir mudik masuk kamp TC The Three Lions.
Namun kembali lagi, Southgate harus lebih berani dalam mengmabil keputusan maupun sikap sporadisnya yang harus segera dibenahi.
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita terkait Euro 2021