TRIBUNNEWS.COM - Ada hikmah yang terselip dalam nestapa Inggris yang masih saja belum rampung.
Timnas Inggris gagal menjadi juara Euro 2021 setelah kalah dalam drama adu penalti saat melakoni final melawan Italia di Stadion Wembley, Senin (12/7/2021).
Harapan Inggris menjadi juara sempat melambung tinggi usai Luke Shaw mencetak gol cepat di menit ke-2, hasil crossing cantik Kieran Trippier.
Namun Leonardo Bonucci membuyarkan impian itu lewat golnya di menit ke-67, membuat Inggris harus berjuang lagi untuk meraih kemenangan. 120 menit berlalu, tak ada lagi gol yang tercipta.
Baca juga: Pelatih Inggris Akui Berjudi dalam Pemilihan Penendang Penalti yang Berujung Kemenangan Italia
Baca juga: PM Boris Johnson Kecam Tindak Rasisme Suporter kepada Pemain Inggris
Drama adu penalti menjadi jalan terakhir menentukan sang kampiun.
Malang buat Inggris, hanya Kane dan Harry Maguire yang berhasil mencetak gol dari titik putih.
Sementara Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal menjalankan tugasnya.
Sementara Italia berhasil membobol gawang Jordan Pickford tiga kali lewat Domenico Berardi, Bonucci, dan Federico Bernardeschi.
Skor menjadi 3-2 untuk Gli Azzurri, dan trofi Henry Delauney pun terbang ke Roma.
Harry Kane dkk jelas patah hati. Slogan football's coming home yang terus dikumandangkan masyarakat Inggris sebelum laga final gagal menjadi kenyataan.
Nestapa The Three Lions masih terus berlanjut setelah 55 tahun mereka belum 'buka puasa' gelar di turnamen mayor.
Sebagai catatan saja, terakhir kali The Three Lions juara pada kejuaraan besar ialah pada Piala Dunia 1966.
Bahkan Tim Tiga Singa belum pernah merasakan manisnya gelar juara Piala Eropa alias Euro.
Wajar saja jika partai final melawan Italia, harapan publik Inggris melambung tinggi.