Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketidakjelasan kompetisi sepak bola Indonesia akan berimbas bagi masa depan pesepak bola khususnya pemain asing.
Tak terpungkiri, tidak bermain sejak Maret 2020 lalu, membuat catatan bermain pemain akan tercoreng.
Jika memilih hengkang, maka klub lain akan berpikir dua kali untuk merekrut sang pemain. Hal ini karena sulit untuk menjamin sang pemain tetap dalam performa apik, mengingat lebih setahun tak bermain di kompetisi resmi.
Mau tidak mau, jika ingin terus berkarier, pemain asing yang tadinya bermain di Indonesia terpaksa bermain di liga yang kompetisinya sama atau dibawah Indonesia.
Sulit mencari klub yang bermain di kompetisi bagus yang levelnya di atas Indonesia.
Salah satu mantan pemain asing inisial E pun berbagi kisahnya.
"Sejujurnya, setelah dari Indonesia, sulit menemukan klub baru yang lebih baik, apalagi setahun tidak ada kompetisi. Ini membuat tidak ada respek bagi kompetisi Indonesia. Beberapa pemain mungkin ke Malaysia, tetapi mereka akhirnya dilepas juga. Saya mencoba kembali ke Liga China, tetapi akhirnya tetap tidak deal," tuturnya.
Sementara itu, jika kompetisi tak kunjung pula bergulir, ia meyakini keputusan tersebut bagaikan alarm bahaya bagi karier pemain.
"Ini buruk bagi perkembangan karier pemain. Tetapi inilah yang terjadi, sambungnya.
Sementara itu, kompetisi sepak bola seyogianya digelar Juli 2021 ini. Namun, alasan peningkatan Covid-19, kompetisi diundur ke Agustus.
Hanya saja, belum ada kepastian kapan kompetisi akan kick off.