News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Jadi Sorotan Kegagalan Inggris di Final Euro 2021, Bukayo Saka Disebut Miliki Karakter Kuat

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Inggris Bukayo Saka mengontrol bola saat pertandingan sepak bola Grup D UEFA EURO 2020 antara Republik Ceko dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 22 Juni 2021 - Menurut pelatih Arsenal, Mikel Arteta menilai Bukayo Saka adalah pemain muda yang memiliki karakter kuat dalam menghadapi situasi yang menimpanya.

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Arsenal, Mikel Arteta menilai anak asuhnya Bukayo Saka memiliki karakter kuat dalam menghadapi situasi yang sedang dialami saat ini.

Seperti diketahui, winger Arsenal Bukayo Saka adalah satu dari 3 pemain Inggris yang gagal mengeksekusi penalti saat Final Euro 2021 melawan Italia.

Babak adu penalti terpaksa dilakukan karena skor imbang 1-1 selama 120 menit mewarnai laga Italia dan Inggris.

Dalam babak tos-tosan ini, The Three Lions menyerah 2-3 dari pasukan Roberto Mancini.

Pelatih Inggris Gareth Southgate berbicara kepada gelandang Inggris Bukayo Saka setelah kekalahan mereka dalam pertandingan final sepak bola UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. (Laurence Griffiths / POOL / AFP)

Baca juga: Ayahnya Alami Patah Tulang Rusuk Usai Nonton Final Euro 2021, Maguire Ceritakan Kronologis Kejadian

Baca juga: Pesan Menyentuh Kiper Chelsea Perangi Rasisme Usai Kegagalan Inggris di Final Euro 2021

Harry Kane dan Harry Maguire menjalankan tugasnya dengan baik sebagai dua algojo pertama Inggris.

Inggris kemudian gagal menuai skor dari tiga penendang berikutnya secara berturut-turut (Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka).

Kegagalan Saka bersama Marcus Rashford dan Jadon Sancho membuat Inggris menyerah di tangan Italia di Stadion Wembley.

Akibatnya, ketiga pemain itu mendapat serangan rasialis dari suporter The Three Lions yang kecewa dengan hasil Final Euro 2021.

Melihat situasi ini, Mikel Arteta mengaku telah berbicara langsung dengan wingernya yang berusia 19 tahun tersebut.

Menurutnya, Saka akan banyak menerima dukungan motivasi dari banyak pihak termasuk seluruh elemen di Arsenal.

Terlebih, Saka dinilai merupakan pemain muda yang memiliki karakter kuat.

Penjaga gawang Italia Gianluigi Donnarumma menggagalkan tendangan penalti gelandang Inggris Bukayo Saka dalam adu penalti dalam pertandingan final sepak bola UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. (PAUL ELLIS / POOL / AFP)

Baca juga: Jadwal Liga Inggris: Potensi Hujan Gol Pekan Perdana, MU & Liverpool Jadi Aktor Utama

Baca juga: Kocak, Gianluigi Donnarumma Tak Sadar Kalau Italia Sudah Menang Saat Penalti Bukayo Saka Gagal

"Ya, saya pernah. Kami semua, saya pikir, berbicara dengannya, mengirim pesan." kata Mikel Arteta dikutip dari laman Sky Sports.

“Dia akan baik-baik saja. Dia adalah karakter yang kuat. Dia telah menerima banyak cinta dan dukungan dari sepakbola dunia." akui Arteta.

"Tidak hanya dengan Arsenal tetapi juga tim nasional dan semua penggemar Inggris karena dia tidak pantas mendapatkan sesuatu seperti [apa] telah dia lalui." tambahnya.

Saka sendiri menjalani debutnya di Inggris baru-baru ini pada Oktober 2020.

Ia adalah pemain reguler Arsenal di bawah Arteta musim lalu dan kemudian tampil dalam empat pertandingan di bawah Southgate di Euro 2021.

"Dia memiliki musim yang fenomenal,” puji pelatih berusia 39 tahun ini.

"Dalam sepak bola, Anda ingin menjadi bagian dari yang terhebat, Anda sekarang pada usia 19, bahwa Anda kalah lebih banyak daripada yang Anda menangkan di pertandingan ini dan tidak ada pengecualian untuk aturan itu."

Gelandang Inggris Bukayo Saka (tengah) bereaksi setelah gagal mencetak gol dalam adu penalti pada pertandingan final sepak bola UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. (Paul ELLIS / POOL / AFP)

Lebih lanjut, serangan rasial yang menimpa tiga pemain Inggris hingga sang pelatih Gareth Southgate mendapat perhatian khusus dari perdana Menteri Boris Johnson.

Perdana Menteri Inggris itu sudah mrlakukan pertemuan perusahaan media sosial di Downing Street sebelumnya membahas cara mengatasi penyalahgunaan yang kini marak terjadi.

Pertemuan yang telah dilakukan Boris Johnson dengan perusahaan media sosial diharapkan bisa membuat situasi kondusif di kalangan atlet sepak bola.

Tak lain agar tidak menjadi korban rasial dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Mudah-mudahan kita bisa menggunakan sekarang untuk membuat pernyataan yang kuat dan kita harus menghentikan pelecehan rasial di media sosial.

"Orang-orang yang menggunakan media sosial bisa bersembunyi dan menempatkan para korban rasial di tempat yang sangat buruk.

"Mudah-mudahan undang-undang akan menjadi lebih kuat.

"Itu bisa berdampak besar karena saya pikir ini saatnya untuk memperbaikinya." harap Arteta.

(Tribunnews.com/Ipunk)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini