Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PSSI dan PT LIB telah memutuskan untuk menunda kompetisi Liga 1 yang semula bergulir pada 9 Juli lalu.
Keputusan penundaan diambil lantaran untuk mendukung program pemerintah dalam menekan meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.
Dokter tim Bhayangkara FC, Muhammad Yusuf Zulfikar menceritakan kondisi timnya saat mendengar kabar penundaan.
“Jadi ketika ada informasi penundaan kick off, itu seperti terjun bebas. Pada saat latihan pagi itu seperti tidak ada semangatnya, jadi cuma untuk menjalankan kewajiban latihan,” cerita Dokter Yusuf saat dihubungi Tribunnews, Kamis (15/7/2021).
Kini, kabar penundaan kompetisi yang bakal diperpanjang kembali menyeruak membuat sejumlah pelaku sepakbola semakin cemas.
Dokter Yusuf pun berharap PSSI dan PT LIB bisa segera berkoordinasi kepada pemerintah untuk meminta kompetisi Liga 1 bisa segera digulirkan.
“Kalau saya sih ada bagusnya dirapatkan kembali, dirundingkan kembali untuk alangkah baiknya, bagaimana bagusnya dikemas agar sepakbola tetap berlanjut, industri sepakbola berlangsung karena berapa banyak orang yang bergantung di sepakbola tapi juga tetap harus melihat prokes,” ujar Yusuf.
Sebelumnya, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan pihaknya bakal berupaya agar kompetisi bisa diadakan pada awal Agustus nanti.
“Kami sih inginnya tidak ada penundaan lagi karena ini kan waktunya sudah mau habis buat 2021, masa di September atau Oktober. Jadi kami nabrak sana-sini di 2022 nya,” kata Hadian.
“Tapi yang jelas ini kan belum keluar resmi (Perpanjang PPKM-red) ya tapi sudah kami antisipasi lah kabar itu di internal LIB. Kami sama-sama dengan PSSI akan mengajukan rencana liga ke otoritas pemerintah, kan kami amati dengan adanya liga malah pandemi bisa turun. Kami jadi satu unsur yang bisa memperbaiki keadaan dengan adanya liga ini,” jelasnya.
Seperti diketahui, PSSI dan PT LIB telah menyiapkan skema kompetisi yang telah disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Di antaranya, kompetisi khusus Liga 1 berjalan dengan sistem series di Pulau Jawa saja, seluruh klub wajib menerapkan protokol kesehatan kepada para pemain, ofisial dan tenaga pendukung lainnya dan tak diperbolehkan hadirnya penonton dalam setiap pertandingan.