News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Kompetisi Sepakbola Indonesia Diharapkan dr Tirta Mandira Hudhi Tetap Bergulir dengan Prokes Ketat

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain PSIS Semarang menjalani latihan

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) resmi menunda pelaksanaan kompetisi sepak bola Liga 1 2021.

Semula, kompetisi Sepakbola bergengsi di Tanah Air itu dijadwalkan bergulir pada 9 Juli lalu, namun tingginya angka kasus paparan Covid-19 mengharuskan laga tersebut ditunda demi kesehatan dan keselamatan bersama.

Ditundanya kompetisi tersebut rupanya mengundang komentar  pro dan kontra dari kalangan pencinta si kulit bundar di Indonesia, tak terkecuali dr Tirta Mandira Hudhi.

Tirta menilai bahwa kompetisi Sepakbola Liga Indonesia sebaiknya tetap bergulir dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Lebih lanjut, Tirta mengatakan, kompetisi sepak bola merupakan hiburan rakyat yang ditunggu, terlebih hal tersebut dapat meningkatkan imun.

“Pertimbangannya sederhana, saat ini psikis masyarakat itu terganggu, tidak dalam situasi yang ideal karena beragam berita tentang pandemi Covid-19," ujarnya.

"Masyarakat butuh hiburan dan, hiburan itu bisa menjadi imun agar tubuh sehat, siaran pertandingan sepak bola itu adalah hiburan,” tambahnya.

Di sisi lain, Tirta memahami soal adanya ketakutan akan memunculkan kluster baru dari sepak bola jika kompetisi digulirkan. 

Namun, Tirta mengingatkan, bahwa perhelatan Piala Menpora 2021 lalu telah diterapkan protokol kesehatan yang ketat, sehingga ketakutan itu pun tidak terjadi.

"Katanya memang ada sedikit masalah soal disiplin suporter usai perhelatan final Piala Menpora 2021 lalu, tinggal fokusnya saat ini bagaimana PSSI dan LIB (PT Liga Indonesia Baru)," ungkapnya.

"Federasi dan operator penyelenggara kompetisi harus bisa memastikan kepada publik bahwa suporter atau penonton tidak datang ke stadion atau berkerumun, harus ada aturan tegas, jika tetap ada suporter yang datang, klub akan mendapatkan hukuman berat," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, mendukung penuh apa yang diutarakan dr Tirta.

Menurutnya, kompetisi sepak bola menjadi salah satu hiburan yang dapat meningkatkan imun masyarakat.

“Kami sepakat, menonton sepak bola adalah imun, sambil berharap angka pandemi Covid-19 turun, mari semuanya berkomitmen dengan rencana bergulirnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2, tidak datang ke stadion, cukup dukung dari rumah dan tidak berkerumun,” tegasnya.

Pandemi Covid-19 memang menjadi hambatan serius bagi sepak bola Indonesia sejak Maret 2020, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 itu telah terhenti. 

Rencananya, kompetisi Liga Indonesia akan bergulir pada Agustus 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini