Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kompetisi Liga 1 mengalami penundaan hingga akhir Juli imbas dari meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.
Penundaan yang belum pasti kapan bergulirnya itu membuat klub-klub meliburkan aktivitas pemainnya dari latihan bersama begitu juga dengan PSS Sleman.
Manajemen PSS Sleman membeberkan kerugian klub dan pemain atas ketidakjelasan kompetisi Liga 1 2021.
“PS Sleman sudah mempersiapkan diri secara matang untuk kick off yang seharusnya bergulir pada 9 Juli 2021 lalu. Tapi kami bisa mengerti karena memang berat situasi pandemi Covid-19 saat ini,” ujar Manajer PSS, Danilo Fernando dalam keterangan resminya, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Turun Kasta ke Liga 2, Enam Pemain Buangan Persib dan Persija Kumpul di Persis Solo
Danilo membeberkan tertundanya kompetisi berimbas pada kerugian klub dan para pemain khususnya dalam hal kondisi fisik yang bakal kembali menurun.
Untuk pengembalian fisik, Danilo mengatakan butuh waktu yang tidak singkat
“Banyak kerugian dari situasi ini. Tak hanya dari aspek finansial, yang sudah pasti diderita klub-klub, tapi juga kondisi pemain dan psikis yang menurun. Program yang disiapkan oleh tim pelatih jadi percuma,” beber Danilo.
Baca juga: Ditekan Bobotoh Soal Training Ground, Manajemen Persib: Sudah Ada Lahan, Tunggu Tanggal Mainnya
“Idealnya, pengembalian performa itu tergantung pada masa PPKM. Jika sebulan, maka dibutuhkan 40 hari untuk mengembalikan performanya. Sebaliknya jika lebih dari sebulan, bisa 6 minggu,” jelasnya.
Seperti diketahui, PSSI dan PT LIB sebelumnya mengumumkan penundaan Liga 1 hingga akhir Juli mengikuti arahan dari BNPB dan Satgas Covid-19.
Kemudian penundaan kompetisi dikabarkan bakal diperpanjang kembali mengikuti program pemerintah PPKM yang rumornya juga bakal diperpanjang hingga Agustus mendatang.
Akan tetapi PSSI dan PT LIB berharap tak ada lagi penundaan dengan cara berkomunikasi dengan pemerintah agar kompetisi bisa tetap diadakan di awal Agustus mendatang.