News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Kekecewaan Mendalam Gennaro Gattuso, Tuduhan Fans hingga Gagal jadi pelatih Tottenham

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Napoli Italia Gennaro Gattuso bereaksi pada akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Napoli vs Juventus pada 13 Februari 2021 di stadion Diego Maradona (San Paolo) di Napoli. Filippo MONTEFORTE / AFP

TRIBUNNEWS.COM - Tak ada yang lebih menyakitkan dibandingkan yang dialami Genarro Gattuso pada musim panas ini.

Mantan pelatih Napoli itu menerima pil pahit, bergabung dengan Fiorentina yang hanya berusia 23 hari dan kegagalan menjadi pelatih Tottenham karena diboikot fans Spurs.

Itulah sekelumit masalah yang dihadapi Genarro Gattuso di awal musim 2021/2022.

Hal ini menyebabkan rasa penyesalan mendalam baginya, karena dia tidak dapat membela diri dari apa yang mengecam dirinya di media sosial.

Baca juga: Alasan Nuno Espirito Santo Sangat Yakin Harry Kane Bertahan, Singgung Komitmen dengan Tottenham

Lebih jelasnya, Gattuso berada dalam pembicaraan hangat sebelum Nuno Espirito Santo didapuk sebagai juru taktik anyar Spurs musim ini.

Namun Spurs tidak melanjutkan pembicaraan lebih jauh setelah beredar di media sosial dari fans Spurs soal rasis yang dilakukan Gattuso.

Gattuso dituduh rasis karena beberapa pernyataanya di masa lalu, sehingga dewan Tottenham, Fabio Paratici mengakhiri soal kerja sama tersebut.

Dan apa yang dilakukan manajemen tim berjuluk The Lilywhite ini untuk menghindari bentrokan dengan fans mereka.

Merasa dituduh seperti itu dan gagal menjadi pelatih Tottenham menjadi pukulan bagi mantan gelandang AC Milan itu. Dia merasa menyesal, tak ada ruang baginya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Baca juga: Sikap Berbeda Tottenham Hotspur Bangun Tim, Gareth Bale Ditendang, Harry Kane Dipagari

Gerakan pelatih Napoli Italia Gennaro Gattuso saat pertandingan sepak bola Serie A Italia Napoli vs Atalanta di stadion San Paolo di Naples pada 17 Oktober 2020. (ALBERTO PIZZOLI / AFP)

"Itu adalah kekecewaan besar, tetapi saya tidak digambarkan seperti saya dan tidak ada yang bisa saya lakukan," ungkap Gattuso kepada Il Messaggero.

"Maaf saya tidak bisa membela diri dan menjelaskan bahwa saya bukan orang yang mereka bicarakan di Inggris (fans Tottenham)," jelas Gattuso.

Gattuso mengakui, betapa sakitnya tuduhan tersebut, melebihi kekalahan atau pemecatan yang pernah dia alami.

"Saya harus menerima cerita yang lebih menyakitkan daripada kekalahan atau pemecatan apa pun, di saat kami tidak ingin memahami betapa bahayanya internet," tambah Gattuso.

"Kebencian tertentu berasal dari Facebook atau Twitter, di mana dimungkinkan untuk memberi kekuatan pada kepalsuan apa pun.

Baca juga: Liga Italia: Ketika Nama Pelatih AS Roma, Jose Mourinho Jadi Alat Latihan Fiorentina

Baca juga: Komentar Giroud Setelah Resmi Berseragam AC Milan, Akui Tak Sabar Memulai Petualangan di Italia

Padahal, pria yang kerap disapa Rino itu mengakui bahwa dirinya tidak memiliki profil di akun media sosial, termasuk sang istri.

"Saya tidak memiliki profil di media sosial dan saya tidak menginginkannya, begitu pula (istri saya) Monica," sambungnya.

"Mengapa saya harus membiarkan mereka menghina saya, untuk apa? Aku bahkan tidak punya Instagram," tambahnya.

Legenda sepak bola wanita Italia Carolina Morace yang pernah bekerja sama dengan Rino menyangkal tuduhan tersebut.

Menurutnya, Gattuso menentang apa pun yang berwujud deskriminasi.

Baca juga: Raphael Varane jadi Bahan Olok-olok Fans Manchester United

Pelatih kepala Italia Napoli Gennaro Gattuso memberikan instruksi selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta vs Napoli bermain pada 2 Juli 2020 di belakang pintu tertutup di stadion Atleti Azzurri d'Italia di Bergamo. MIGUEL MEDINA / AFP (MIGUEL MEDINA / AFP)

"Rino Gattuso dan saya telah bekerja sama di Milan, dan sejak saat itu, kami tidak pernah berhenti untuk berdiskusi dan berbagi ide, serta pandangan profesional," tulisnya di kolom Twitter pribadinya setelah Tottenham mengakhiri pembicaraan dengan Rino.

"Gattuso menentang segala bentuk diskriminasi dan merupakan orang dengan bakat langka. Mereka yang mengatakan ini sebaliknya tidak mengenalnya sama sekali," tambahnya.

Kepalang apes, sebelum ditolak Tottenham dengan tuduhan tersebut, Gattuso menerima pil pahit dengan Fiorentina.

Pemegang trofi Piala Dunia 2006 bersama Italia itu didepak Fiorentina karena perbedaan pendapat mengenai strategi transfer klub.

Dia hanya 23 hari di Florence sejak menandatangani kontraknya di Fiorentina musim ini.

"Tidak ada gunanya menambahkan detail lebih lanjut, aku sudah melupakan cerita itu, tapi aku tidak bisa melakukan hal yang sama dengan yang lain (Tottenham)," pungkasnya.

Berita terkait Liga Italia

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini