TRIBUNNEWS.COM - Bursa transfer musim ini bukan hanya sibuk, namun sangat sulit bagi Liverpool.
Setelah mendatangkan Ibrahima Konate, Liverpool juga memperpanjang kontrak sejumlah pemain kuncinya.
Mulai dari van Dijk, Andy Robertson hingga Treant Alexander-Arnold dikabarkan setuju memperpanjang masa baktinya.
Tetapi drama dimulai dengan Jordan Henderson yang masih belum mendapat perpanjangan kontrak.
Kebijakan FSG selaku pemilik klub adalah salah satu alasannya.
Dan situasi yang sama menimpa Mohamed Salah, Sadio Mane dan Juga Firmino.
Baca juga: Bursa Transfer: Liverpool Siap Tikung MU Datangkan Saul, Chelsea Buru Rice & Langkah Tegas Juventus
Baca juga: Ibrahima Konate Bergabung The Reds: Liverpool Kini Miliki 7 Bek Sentral Kelas Atas, Ini Daftarnya
Bela Guttmann, salah satu pelatih sepak bola terhebat sepanjang masa memiliki teori bagaimana membangun tim juara.
Setidaknya dalam 5 tahun, harus ada perubahan skuat, dan bertahap bukan sesuatu yang sifatnya revolusi, tetapi evolusi.
Tidak jauh berbeda, Fenway Sports Group (FSG) punya pemikiran yang sama.
Skuat Liverpool saat ini, telah dibangun sejak 6 musim lalu, dan butuh perubahan bertahap untuk menjaga persaingan.
Setelah nir gelar musim lalu, perubahan besar mulai dilakukan secara bertahap di Liverpool.
Nama-nama pemain muda mulai disiapkan untuk menciptakan keberlanjutan Liverpool untuk terus bisa bersaing.
FSG, memiliki kebijakan ketat terkait kontrak pemain berusia 30 tahun ke atas.
Ini tidak hanya berlaku di Liverpool, di klub baseball Boston Red Sox miliki Fenway Group, kebijakan ini juga diterapkan secara tegas.
Situasi ini yang membuat pembicaraan kontrak Henderson buntu, dan James Milner yang akan dilepas akhir musim depan.
Tidak terkecuali denagn Mohamed Salah, Sadio Mane dan Roberto Firmino yang ketiganya terlah berusia 29 tahun.
Sedangkan secara bersamaan, kontrak ketiganya selesai pada 2023 atau ketika berusia 33 tahun.
Baca juga: Liga Italia: Jose Mourinho Dapatkan Pengganti Spinazzola yang Terkapar di Euro 2021
Ini menjadi dilema bagi Michael Edwards selaku direktur klub.
Menghapus ketiganya adalah sebuah perjudian yang kurang bijak, tetapi mengganti salah satunya bisa menjadi boomerang secara taktik.
Dari ketiganya, tentu Mohamed Salah menjadi prioritas dengan 125 gol dari 203 penampilan bersama Liverpool.
Firmino adalah yang paling mungkin digeser dengan performa Diogo Jota musim lalu.
Tetapi sekali lagi, masih belum terbukti bahwa Jota bisa nyetel dengan Salah dan Mane di beberapa kesempatan, ketiganya sulit bermain bersama.
FSG adalah pemilik klub yang tidak kenal kompromi, seperti yang terjadi kepada Emre Can dan Wijnaldum, membuktikan bahwa Liverpool tidak keberatan melepas pemain secara gratis.
Kasus Wijnaldum adalah yang terkini, sang pemain sejatinya tidak ingin di lepas oleh Klopp, tetapi karena kebijakan FSG, ia harus merelakan pemain asal Belanda tersebut ke PSG.
Aturan berbeda diterapkan untuk Thiago Alcantara, yang memang baru bergabung dari Bayern Munchen di usianya yang ke 29.
Dan kini, dikabarkan Firmino, Mane dan Salah masih memiliki kontrak hingga 4 musim ke depan.
Baca juga: Liverpool Bakal Ditinggal Georginio Wijnaldum dengan Status Bebas Transfer
Dikutip dari The Athletic, ketiganya adalah kunci Klopp untuk bertahan pada 2024, dan jika ketiganya di lepas secara bersamaan, Klopp kemungkinan akan memutuskan berhenti ada 2024.
Di sinilah peran direktur klub Michael Edwards, ia adalah penentu siapa yang akan bertahan dan siapa yang harus dilepas.
Melihat apa yang terjadi kepada Wijnaldum, sangat besar kemungkinan Mane-Salah-Firmino di lepas pada musim depan secara bertahap.
Tentu ini sangat sulit bagi Klopp yang sangat dekat dengan para pemainnya, tapi sekali lagi, Liverpool membutuhkan peremajaan di semua lini.
Dan jika akhirnya ketiga pemain tersebut di lepas, maka jangan heran pada 2024, tidak ada lagi raut muka emosional dari Jurgen Klopp di Anfield.
(Tribunnews.com/Gigih)