TRIBUNNEWS.COM - Timnas Brasil memperoleh hasil memuaskan di laga perdana mereka di Olimpiade Tokyo 2021.
Brasil mengalahkan Jerman dengan skor 4-2, Kamis (22/7/2021).
Pemain depan Selecao, Richarlison, menjadi pahlawan kemenangan tim dengan mencetak hattrick di laga tersebut.
Pemain milik Everton ini mencetak ketiga golnya pada menit ke-7,22, dan 30.
Selain itu, Paulinho juga ikut menyumbang nama di papan skor pada menit ke-90+4.
Baca juga: Sepakbola Olimpiade Tokyo, Brasil Lumat Jerman, Richarlison Ukir Hat-trick Babak Pertama
Sementara itu, Jerman membuat gol melalui Amiri dan Ache.
Amiri membuat gol pada menit ke-57 dan Ache di menit ke-83.
Dengan hasil ini, Selecao memimpin klasemen Grup D.
Mereka sejatinya memiliki raihan poin yang sama dengan Pantai Gading yang berada di peringkat kedua.
Namun, produktifitas gol yang mereka catat di laga ini membuat mereka unggul sementara.
Sedangkan Jerman harus puas bersaing dengan Arab Saudi di peringkat ketiga.
Baca juga: Kena Tekel Horor, Dani Ceballos Terancam Tak Bisa Bela Spanyol di Olimpiade Tokyo 2021
Keduanya sama-sama belum meraih poin dari laga perdana mereka.
Catatan hattrick Richarlison ini juga menorehkan sejarah yang cukup unik.
Dikutip dari Opta, raihan tiga gol ini sekaligus menjadi yang perdana bagi pemain asal Premier League yang membuat catatan tersebut.
Artinya, belum ada pemain yang berkompetisi di Liga Inggris sebelum Richarlison yang menorehkan hattrick di Olimpiade Tokyo 2021.
Selain itu, pemain andalan Everton itu hanya memerlukan lima tembakan untuk menorehkan hattrick di pertandingan ini.
Dari lima tendangan itu, empat di antaranya mengarah ke gawang dan satu lainnya tertahan oleh kiper Jerman.
Selain itu, ia membuat umpan berbahaya sebanyak dua kali dalam kurun waktu setengah jam itu.
Secara umum, pemain Brasil benar-benar mengobrak-abrik pertahanan Jerman.
Andai Richarlison cs mampu memanfaatkan peluang di babak pertama, Selecao dapat unggul setidaknya dengan skor 5-0.
Namun, ketangguhan kiper Jerman dan ketidakberuntungan membuat Brasil harus merelakan beberapa peluang menguap.
(Tribunnews.com/Guruh)