TRIBUNNEWS.COM - Sikap keras kepada dari Jordi Alba membuat presiden klub Barcelona, Joan Laporta harus rela turun gunung.
Barcelona saat ini tengah gencar-gencarnya untuk menjalankan ide pemotongan gaji terhadap pemain.
Alasannya jelas, yakni bertujuan untuk menyeimbangkan neraca finansial Barcelona.
Baca juga: Bryan Gil, Kesalahan Terbesar Juventus dan Barcelona, Talenta Terbaik Spanyol
Baca juga: Senandung Antoine Griezmann untuk Barcelona: Ku Tak Laku-laku!
Tidak bsia dipungkiri kembali, dengan situasi pandemi yang merebak, keuangan Barcelona menjadi satu di antara yang terkena imbasnya.
Masalah ekonomi yang dididerita klub membuat Barcelona mengambil langkah untuk menerapkan pemotongan gaji.
Pada awalnya, Lionel Messi adalah pemain yang menerima ide tersebut. La Pulga masih menganggukkan kepada ketika gajinya harus terpotong hingga 50 persen.
Dilansir dari laman AS, pada awalnya deretan pemain senior Blaugrana enggan mengikuti jejak Lionel Messi.
Sebut saja Sergi Roberto, Sergio Busquets, Gerard Pique dan Jordi Alba keberatan dengan kebijakan yang diambil oleh klub.
Para pemain itu menyebut penawaran yang diajukan Barcelona pada negosiasi kedua kali ini tidak seperti negosiasi pertama.
Pada proposal pertama, Barcelona diklaim hanya meminta pemotongan gaji sebesar 40 persen dari para pemain.
Hanya saja, proposal yang diajukan pada akhir pekan lalu itu diklaim ditolak pemain-pemain senior itu.
Setelah mendapat penolakan pada penawaran pertama, Barcelona berjanji memperpanjang kontrak pemain-pemain senior itu dengan mempertahankan gaji sesuai kontrak yang tersisa.
Baca juga: Alasan Barcelona Rekrut Aguero & Depay, Kombinasi Striker Berpengalaman hingga Usia Emas
Namun kabar terbaru menyebutkan, dari keempat pemain senior tersebut, menyisakan satu nama pemain saja yang kukuh dalam pendiriannya.
Busquets, Pique dan Roberto diklaim telah menerima apa yang menjadi keputusan Barcelona terkait pemotongan upah kerjanya.