TRIBUNNEWS.COM - Laga menghadapi Derby County, Manchester United menang tipis 2-1.
Sorotan dalam laga tersebut, mungkin Facundo Pellestri dan Tahith Chong yang menyumbang masing-masing satu gol di laga tersebut.
Namun, yang tentu menjadi saat mengharukan kembalinya Tom Heaton di bawah mistar gawang United.
Tom Heaton adalah jebolan akademi Manchester United, ia bergabung sejak umurnya 16 tahun pada 2002.
Kedatangan Tom Heaton yang berusia 35 tahun, adalah tambahan yang baik bagi Manchester United.
Namun, tentu bukan kabar baik bagi De Gea dan Dean Henderson.
Baca juga: Ricky Massara, Kunci Sukses AC Milan di Bursa Transfer, Pilihan Maldini & Nyaris Gabung Liverpool
Baca juga: Bursa Transfer, Arsenal Lepas Lacazette demi Tammy Abraham, Liverpool Siap Bajak Kessie & Coutinho
Sejauh ini Solskjaer belum menentukan siapa penjaga gawang utama Manchester United musim depan.
Tetapi, ada indikasi seperti yang dikutip dari The Athletic, bahwa Dean Henderson akan menjadi pilihan utama di beberapa laga pertama United musim depan.
Dan Henderson pun sudah menyatakan kesiapannya untuk bersaing memperebutkan posisi utama bersama David de Gea.
Situasi makin pelik dengan datangnya Tom Heaton.
Tom Heaton adalah pilihan utama di Burnley dan Aston Villa, sejatinya bisa hengkang ke klub lain.
Wolves dan Leeds United adalah salah satu yang berminat mengamankan jasanya, bahkan Wolves menjanjikan pilihan utama bagi Heaton.
Tetapi romantisme dan kembali ke tim masa kecil nampaknya menjadi alasan kuat kembalinya Heaton ke Manchester United.
"Tom sangat positif," kata Ole Gunnar Solskjaer setelah laga Manchester United menghadapi Derby.
“Dia di sini untuk memberi yang lain sedikit tantangan juga.
"Dia melakukan dirinya sendiri dengan sangat baik sepanjang karirnya, Saya baru saja di akhir karir saya ketika dia datang.
“Saya sangat senang kami memiliki dia. Tom ingin bermain. Dia tidak beruntung dengan cederanya tahun lalu.
"Saya pikir dia akan berada di skuad Inggris jika tidak. Dia punya ambisi itu.” tambah Solskjaer.
Dari keterangan Solskjaer, mengindikasikan bahwa kedatangan Tom Heaton bukan sebagai deputi bagi De Gea atau Henderson.
Baca juga: Transfer Tammy Abraham, Terpinggirkan Tuchel dan Jadi Pion Pemulus Kepindahan Kane ke Chelsea
Namun, juga sebagai pemanas persaingan kiper utama Setan Merah musim depan.
De Gea dan Henderson diperkirakan akan kembali bersaing untuk musim 2021-22.
Wolverhampton Wanderers sempat mengajukan permintaan pinjaman ke United atas Henderson di awal musim panas, tetapi proposal itu ditolak dengan tegas.
De Gea, sementara itu, memberi kesan bahwa dia ingin meninggalkan United setelah kegagalan di final Liga Europa.
Tetapi, pikiran kiper asal Spanyol tersebut berubah setelah berbicara dengan Solskjaer sebelum Euro 2021.
Masalahnya bagi De Gea, kontraknya yang sebesar 375 ribo Poundsterling per pekan, menjadikannya kiper yang cukup mahal.
Sejatinya PSG sempat tertarik mendatangkan De Gea sebelum akhirnya memilih Donnarumma sebagai pilihan.
Transfer itu juga mengakhiri rumor kapten Tottenham Prancis Hugo Lloris mungkin bergabung dengan mantan manajer Spurs Mauricio Pochettino di ibukota Prancis.
Henderson saat ini sedang dalam proses mencapai kebugaran yang diinginkan setelah mengalami cidera menjelang Euro 2021.
Baca juga: Armando Broja, Berlian Mentah Chelsea yang Tunggu Polesan Thomas Tuchel
Henderson sejatinya bermain dengan rasa sakit di pinggulnya dalam dua bulan terakhir di United.
De Gea, cadangan yang tidak digunakan untuk Unai Simon sepanjang turnamen saat Spanyol kalah dari Italia di semifinal, yakin bahwa penampilannya bisa lebih baik.
De Gea memulai musim lalu sebagai pilihan pertama Solskjaer, namun buruknya cara mengkoordinasi di lini belakang membuatnya kehilangan tempat di tim utama.
Henderson mendapat kesempatan untuk bermain di tim ketika Solskjaer memberi De Gea waktu istirahat tambahan pada bulan Maret.
Komunikasi serta distribusi pemain Inggris itu menjadi jelas dalam kemenangan tandang ke Manchester City, AC Milan, dan Tottenham.
Penurunan level dalam kekalahan dari Liverpool tampaknya membuat Solskjaer menilai kembali situasi, dan De Gea kembali untuk final Liga Europa.
Pada akhirnya, Henderson bermain 26 kali untuk United musim lalu, De Gea tampil 36 kali.
Tantangannya ada bagi keduanya untuk menjadi pilihan utama selama kampanye ini.
Masih harus dilihat bagaimana Solskjaer membagi tanggung jawab penjaga gawang di sisa pertandingan persahabatan melawan Queens Park Rangers, Brentford dan Everton.
Grant memainkan babak kedua melawan Derby dan tidak mampu menghentikan tembakan mendatar dari Colin Kazim-Richards.
Perannya dikatakan sebagai mitra pelatihan dan mentor saat ia memulai perjalanannya menjadi pelatih pada usia 38 tahun.
Sedangkan Tom Heaton juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ia adalah pilihan utama Southgate di Inggris sebelum 2019.
Cedera lutut parah pada Januari tahun lalu menjadikan alasan penurunan permainan Heaton.
Di laga menghadapi Derby, momen terbaiknya datang tujuh menit sebelum jeda ketika ia menyesuaikan diri dengan brilian untuk menyelamatkan tendangan Phil Jagielka dari sundulan Curtis Davies.
Dia sebelumnya bergerak ke arah lain, di sebelah kanannya, untuk menepis sundulan Davies lainnya, menggagalkan tap-in ke dua pemain Derby yang menunggu.
Komunikasinya juga sangat baik.
Dia berteriak untuk Brandon Williams untuk "Ayo" ketika menutup Sone Aluko dan meskipun pelanggaran yang terjadi mungkin tidak sesuai dengan apa yang dia maksud.
Dan kini menjadi tugas yang sulit bagi Solskjaer menentukan siapa kiper utama United musim depan, meskipun kesulitan itu nampak menyenangkan dengan kualitas tiga kiper yang nyaris sama.
(Tribunnews.com/Gigih)