TRIBUNNEWS.COM - Belum jelasnya nasib kompetisi Liga 2 2021 membuat beberapa klub mulai angkat bicara.
Salah satunya PSMS Medan yang sejauh ini telah melakukan persiapan guna menyongsong Liga 2 2021.
Bukti keseriusan PSMS Medan adalah melakukan perombakan pemain hingga sempat menjalankan latihan bersama dengan jajaran pelatih.
Namun hal itu tidak dijalankan PSMS Medan akibat molornya kick-off kompetisi yang semula dijanjikan pada bulan Juli ini.
Baca juga: Selain Optimis Liga 1 Bergulir, Kuipers Tunjukan Kecintaannya dengan Persib, Enggan Pulang Kampung
Baca juga: Kepala Staf Presiden, Moeldoko Tak Bisa Pastikan Kompetisi Liga 1 Indonesia Bisa Digulirkan
Kick off kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 urung terlaksana karena melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia dan membuat Pemerintah memberlakukan kebijakan PPKM Darurat.
Tak adanya informasi lebih lanjut tentang bagaimana nasib kompetisi setelah ditunda, membuat banyak manajemen klub mulai menuntut kejelasan,
PSMS Medan misalnya mulai bingung mengenai regulasi gaji pemain yang harus dibayarkannya.
Hal tersebut dikatakan oleh Julius Raja selaku Sekretaris Umum PSMS Medan.
Ia ingin menuntut PSSI dan PT LIB untuk menjelaskan nasib kompetisi hingga mengenai regulasi gaji pemain.
Maka dari itu, kata pria yang akrab disapa King ini, PSSI harus segera memberikan regulasi yang jelas.
"Kita minta ketegasan mereka (PSSI dan PT LIB), dan kita minta regulasi penggajian pemain, mengingat kita sudah melakukan kontrak pemain," kata Julius Raja, kepada Tribun Medan, Selasa (27/7/2021).
"Kita sudah serius untuk menatap kompetisi dan menggapai impian.
"Sejalan dengan itu, kita melakukan kontrak pemain yang bisa menjadikan PSMS Medan ke Liga 1.
"Namun, karena pandemi tidak terjadi juga kompetisi bergulir," jelasnya.
Baca juga: Sepak Bola Jadi Mata Pencaharian, Dua Pemain PSMS Medan Beraharap Kompetisi Liga 2 2021 Bergulir
Lebih lanjut, regulasi yang harus segera dikeluarkan PSSI dan PT LIB disebut bisa membuat kondusif di dalam internal tim.
Apalagi situasi seperti ini membuat banyak klub susah mencari sponsor.
"Artinya di situ harusnya PSSI dan PT LIB harus mengeluarkan regulasi tentang gaji pemain.
"Karena dengan ditundanya kompetisi, sudah pasti itu akan memberatkan klub, termasuk kita," terang King.
King menambahkan bahwa para pemain juga sudah merasa bosan dengan program latihan mandiri yang saat ini tengah mereka lakoni.
King pun menyatakan apabila liga bergulir September, maka manajemen PSMS Medan akan memanggil pemain dan merapat untuk melakukan latihan.
"Seharusnya PSSI dan PT LIB harus langsung memberitahu kepada para peserta tentang semuanya. Termasuk kapan liga bergulir. Kasih informasinya kepada kita.
"Itu akan kita lakukan apabila sudah ada pemberitahuan resmi dari PSSI. Tapi kalau belum ada, kita menunggu.
"Jangan sampai tidak berjalanlah. Karena persiapan kita sudah matang," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (TribunMedan.com/Sofyan Akbar)