Andrea Pirlo praktis hanya memiliki tugas sebagai pemandu serangan, sedangkan Pogba, harus memenangi duel, membagi bola, menyusun serangan hingga mengemas gol.
Peran ini juga dilakukan Pogba di Prancis.
Dan seperti cara kritikus seni menyebut Meta Mezza dalam menilai seni, Mezzala harus memiliki kebebasan untuk berkreasi.
Meskipun punya tugas untuk bertahan, seniman seperti Mezzala memiliki tugas jauh lebih intensif di lini serang.
Kekurangan itu dieksploitasi Liverpool 2 musim lalu, mereka tampil menekan di semua lini memaksa Kevin de Bruyne atau Bernardo Silva tidak bisa berkreasi secara bebas.
Tetapi, sekali lagi Mezzala adalah gambaran seni sepak bola, bukan hanya soal posisi, tapi bagaimana sepak bola menjadi atraktif dan nikmat disimak.
(Tribunnews.com/Gigih)