News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Jack Grealish, Calon Iniesta Baru Manchester City, Kebutuhan Skema Pausa Pep Guardiola

Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Inggris Jack Grealish berlari dengan bola selama pertandingan sepak bola Grup D UEFA EURO 2020 antara Republik Ceko dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 22 Juni 2021/Transfer Jack Grealish dari Aston Villa ke Manchester City dengan harga 100 Juta Poundsterling menjadi banyak pertanyaan

TRIBUNNEWS.COM - Saga transfer Jack Grealish menuju Manchester City, nampak kian jelas dalam beberapa hari terakhir.

Aston Villa dikabarkan telah siap melepas pemain yang sangat dekat dengan Kota Birmingham ini.

Pemain berusia 26 tahun ini dikabarkan akan segera ditebus dengan angka fantastis 100 Juta Poundsterling.

Tetapi, mengapa Manchester City begitu mengejar Jack Grealish?

Gelandang Austria Xaver Schlager (2L) bersaing dengan striker Inggris Jack Grealish (tengah) selama pertandingan sepak bola persahabatan internasional antara Inggris dan Austria di Stadion Riverside di Middlesbrough, Inggris timur laut pada 2 Juni 2021. Lindsey Parnaby / POOL / AFP (Lindsey Parnaby / POOL / AFP)

Baca juga: Transfer Jules Kounde Tak Kunjung Usai, Chelsea Bisa Ulangi Memori Kelam 14 tahun Lalu

Baca juga: Romelu Lukaku Ingin Bergabung dengan Chelsea Kembali, Siap Tuntaskan Urusan yang Belum Selesai

Tentu ini menjadi salah satu transfer penuh emosi bagi Grealish dan Aston Villa, Grealish sangat dekat dengan Birmingham dan supporter Aston Villa.

Jack Grealish adalah berlian yang belum terasah, begitu ujar Dean Smith, pelatih Aston Villa, Dean merasa, masih banyak yang bisa dicapai oleh Grealish.

Serasa De Javu, itulah yang diungkapkan pelatih Wolfsburg, Dieter Hecking kepada Kevin de Bruyne pada 2015.

Dan Kevin de Bruyne, menjadi salah satu kunci permainan Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola.

Musim lalu, Jack Grealish menjadi pemain yang paling banyak menciptakan peluang kedua di Liga Inggris.

Peringkat pertama, ada Kevin De Bruyne.

Pujian datang dari berbagai penjuru, Grealish dianggap sangat mengangkat performa Aston Villa.

Grealish bisa menjadi pemain yang tepat untuk skema Pep Guardiola dengan 4-2-3-1 atau 4-3-3 dan menjadi pengganti bagi David Silva.

Ada yang hilang dari Manchester City ketika David Silva pergi, dan berulang kali Pep Guardiola melakukan eksperimen untuk menutup celah tersebut.

Istilah 'pausa' adalah yang dibutuhkan Pep Guardiola di manapun ia menjadi Manajer atau pelatih.

Pep Guardiola adalah pemuja keseimbangan, ketika transisi 'pausa' diperlukan untuk memberikan jeda untuk menempatkan posisi sebelum melepaskan umpan.

Bernardo Silva musim lalu menjadi salah satu eksperimen yang berhasil, ia mendikte transisi dan menerapkan 'pausa' ini dengan baik.

Pep Guardiola menyadari pentingnya 'pausa' ketika Iniesta berperan sebagai nomor 8, di lini tengah sebelah kiri.

Itu mempermudah tim dalam mendikte permainan dipadukan dengan sentuhan satu-dua khas Pep Guardiola.

Jack Grealish diharapkan mampu mengisi posisi nomor 8 ini, dan ia juga nyaman bermain di posisi yang sama, dan punya kemampuan lebih dalam mendikte permainan dan berakselerasi.

Tetapi, Jack Grealish juga sangat perlu berhati-hati.

Gelandang Inggris Jack Grealish melakukan pemanasan selama pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. (Andy Rain / POOL / AFP)

Baca juga: Liga Inggris: Kepercayaan Bruno Fernandes akan Kebangkitan Van De Beek Bersama MU

Baca juga: Liga Inggris - Situasi Harry Kane Semakin Memanas, Pelatih Tottenham Hotspur Siap Turun Tangan

Graeme Souness, mengakui permainan apik Grealish, tetapi ia menyebut banyak "tapi" dalam pembicaraannya di Sky Sports.

“Dia punya kualitas, tapi…”,

“Bakat luar biasa, tapi…”.

Kata “tetapi” itu,karena persaingan yang ketat untuk memperebutkan tempat, menjadi alasan mengapa ia tampil hanya 172 menit dalam tujuh pertandingan Inggris di Kejuaraan Eropa musim panas ini.

Souness merasa para pelatih terkemuka tentu melihat banyak potensi dari Grealish, tetapi tentu persaingan di lini tengah Manchester City bisa menjadi batu sandungan.

Itu yang terjadi musim lalu, Jack Grealish masuk dalam buruan Manchester United dengan 70 Juta Poundsterling, sebelum mendatangkan van de Beek dengan setengah harganya.

Selain itu, Pep Guardiola juga punya beberapa kenangan buruk dalam mendatangkan pemain berharga mahal.

Di Barcleona, Pep Guardiola dianggap berdosa ketika melepas Eto'o untuk Ibrahimovic, lalu ada David Villa yang didatangkan dari Valencia.

Keduanya memang memiliki hasil akhir berbeda, tetapi tidak bertahan lebih dari tiga musim di Camp Nou.

Tentu, Grealish akan memberikan dimensi lain bagi taktik Pep Guardiola.

Tetapi, harga 100 Juta Poundsterling, tentu harus dijawab tegas oleh Jack Grealish di Manchester City.

(Tribunnews.com/Gigih)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini