TRIBUNNEWS.COM - Roberto Goretti selaku Direktur FC Cosenza menilai bahwa AC Milan menjadi tolak ukur yang tepat bagi tim-tim papan bawah Liga Italia.
Pelajaran yang dapat diambil dari AC Milan ialah kesuksesan Stefano Pioli dalam menyusun kekuatan dari pemain muda yang dikombinasikan dengan pemain berpengalaman.
Hal ini dapat diterapkan oleh tim-tim sepak bola di Italia yang mengalami keterbatasan budget belanja pemain.
Baca juga: Sorotan Serie A - AC Milan Adem Ayem, Juventus & Inter Milan Kompak Dilanda Gonjang-ganjing
Baca juga: Rade Krunic, Penyelamat AC Milan di Bentegodi, Pemain Multi Posisi di Skema Stefano Pioli
Sebagaimana yang diketahui, Rossoneri di bawah asuhan Stefano Pioli dalam dua musim terakhir sukses berkembang pesat.
Meski belum menorehkan prestasi berupa gearl, namun pelonjakan permainan tidak bisa dikesampingkan begitu saja dari Rossoneri.
Stefano Pioli selaku Allenatore lebih banyak mengandalkan pemain muda untuk menjadi tumpuan utama tim.
Akan tetapi, Pioli juga menyisipkan sejumlah pemain berpengalaman seperti Zlatan Ibrahimovic dan Simon Kjaer sebagai leader.
Apa yang dilakukan Pioli bersama Il Diavolo Rosso perlahan membuahkan hasil.
Tak hanya dari segi permainan namun juga kepercayaan drii kian meningkat. Hasilnya, musim lalu AC Milan dapat bersaing ketat dalam perebutan Scudetto.
Meski kenyataannya kalah dari Inter Milan, namun Rossoneri mampu menyudahi musim 2020/2021 dengan finis di posisi runner-up.
Selain itu, Zlatan Ibrahimovic dkk juga berhasil kembali mentas di Liga Champions setelah absen selama tujuh musim.
"Tim kami akan menjadi tim muda, dengan dua atau tiga pemain berpengalaman dan kharisma yang mereka pandu, sedikit seperti AC Milan yang memiliki Kjaer dan Ibrahimovic bersama banyak pemain muda," terang Roberto Goretti, seperti yang dikutip dari laman Pianet Milan.
Cosenza adalah tim sepak bola Italia yang musim ini berkiprah di Serie D.
Menurutnya, jika sebuah tim di Liga Italia tak menyandang status sebagai klub 'sultan' dengan finansial mumpuni.