TRIBUNNEWS.COM - Kejutan terbesar pekan ini selain pensiunnya Valentino Rossi dari MotoGP, adalah batalnya perpanjangan kontrak Barcelona dengan Lionel Messi.
Lepasnya Lionel Messi bisa dibilang adalah kehilangan yang sangat besar bagi Barcelona, apalagi Messi hengkang karena alasan finansial yang dialami oleh Barcelona.
Joan Laporta selaku presiden klub, menyalahkan aturan Liga Spanyol yang sangat ketat mengenai finansial klub.
Baca juga: Prediksi Legenda Barcelona soal Liga Spanyol Pasca Lionel Messi Hengkang dari Blaugrana
Baca juga: Berkaca dari Situasi Lionel Messi & Barcelona, Ada Misi Mulia La Liga untuk Saingi Premier League
Dikutip dari The Athletic, presiden Laporta mengritik aturan ketat yang ada di Spanyol.
Messi, 34, berstatus bebas agen sejak 1 Juli ketika kontraknya dengan klub berakhir.
“Hasil audit keuangan kami jauh lebih buruk dari yang kami perkirakan, berdasarkan angka resmi,” kata Laporta dalam konferensi pers.
“Itu berarti kerugian jauh lebih tinggi dari yang diharapkan, dan utang juga jauh lebih besar, yang berarti dengan kontrak saat ini kami tidak memiliki margin.
“Kesepakatan dengan Leo Messi memiliki risiko tertentu, dan kami bersedia mengambilnya, tetapi ketika kami melihat situasi klub melalui audit ini, kami tidak memiliki margin setelah dewan sebelumnya yang penuh bencana.
“Saya tidak ingin menimbulkan harapan palsu. Memang benar bahwa sang pemain juga memiliki tawaran lain, kami mendengarnya selama negosiasi.
"Ada juga tenggat waktu bagi kami, Liga Spanyol akan segera dimulai. FFP juga jelas dan pemain tidak bisa bertahan dalam situasi (limbo) ini.”
Laporta juga menegaskan kembali bahwa negosiasi dengan Messi telah mencapai kesimpulan dan pemain terbesar dalam sejarah Barcelona telah meninggalkan klub.
“Negosiasi (dengan Messi) sudah selesai,” tambahnya.
"La Liga tidak fleksibel dengan batas gaji mereka, mereka hanya akan melakukannya jika kami menggadaikan hak siar klub ini selama setengah abad." tambah Laporte.
Lionel Messi resmi tidak memperpanjang kontraknya bersama Barcelona.