Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah hampir satu tahun setengah tak bergulir, kompetisi sepakbola Liga 1 akhirnya dipastikan berputar pada 27 Agustus mendatang.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali membeberkan dua alasan kompetisi harus segera bergulir.
Salah satunya terkait persiapan Timnas Indonesia yang bakal tampil di Piala Dunia U-20 di mana Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
“Kita kan jadi tuan rumah piala dunia U-20 yang sebelumnya harusnya tahun 2021 tapi diundur ke 2021. Untuk itu kita harus ada tim yang minimal babak awal bisa lanjut. Oleh karena itu kita butuh pembentukan timnas, sedangkan timnas ini dihasilkan dari kompetisi yang ada,” kata Amali dalam diskusi yang diadakan FMB9, Rabu (11/8/2021).
Baca juga: Timnas Indonesia Hadapi Momen Penting, 3 Asisten Shin Tae-yong Malah Mundur, PSSI Sebut Tak Akur
Alasannya lainnya dikatakan Menpora Amali yakni hadirnya pertandingan Liga 1 bisa jadi hiburan bagi masyarakat Indonesia yang saat ini lebih banyak di rumah saja.
Baca juga: Shin Tae-yong Dikarantina, Timnas Indonesia Cuma Punya Persiapan Sepekan Hadapi Taiwan
“Kedua, bahwa sepakbola ini menurut survei dari luar Negri ternyata diminati lebih dari 70 persen rakyat Indonesia apalagi di tengah pandemi seperti ini harus ada hiburan, nah kita dorong harus ada kompetisi,” ujarnya.
Baca juga: Daftar Pemain Timnas Indonesia Pilihan Shin Tae-yong Sudah di Tangan PSSI
Menpora meyakini, PSSI dan PT LIB bisa menggelar kompetisi Liga 1 di tengah pandemi Covid-19 dengan aman.
Pasalnya, pada turnamen pramusim Piala Menpora 2021 lalu, penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan sangat ketat sehingga turnamen yang berjalan selama satu bulan tak menimbulkan kalster di dalamnya.
“Nah, kita akan siapkan ini tapi dengan prokes yang ketat, semua harus sudah divaksin. Waktu piala Menpora pemain sudah divaksin dan semua setiap yang masuk ke Stadion harus diperiksa. Saya saja itu di-swab berkali-kali, dicolok setiap masuk Stadion. Saya, pak Menko, Kapolri juga harus dites. Jadi panitia tidak pandang bulu saat menerapkan prokes,” katanya.