News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 2

Jannes Silitonga: APPI Minta Manajemen Baru Persis Solo Tanggung Jawab Soal Gaji Pemainnya

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Divisi legal Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia, Jannes Silitonga, anggota Lembaga kajian dan Pengembangan Keolahragaan Indonesia, Richard Achmad, dan Emerson Yuntho pegiat anti korupsi dan Save Our Soccer (ki-ka), saat memberikan keterangan kepada jurnalis, di Kantor Kontras, Jakarta, Minggu (6/1/2013). Koalisi peduli sepakbola tersebut menyikapi soal hak asasi pesepakbola yang telah sewenang-wenang dilanggar oleh beberapa klub profesional di Indonesia, satu diantaranya adalah penunggakan gaji pemain. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) membeberkan bahwa klub Liga 2, Persis Solo masih mempunyai catatan tunggakan gaji kepada 18 pemainnya yang terjadi pada musim 2020.

Dari 18 pemain Persis, hanya tujuh pemain yang bisa diupayakan APPI untuk dikirimkan gugatan ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau badan penyelesaian sengketa Nasional dengan total tunggakan keseluruhan sejumlah 2.332.900.000 (Dua Miliar Tiga Ratus Tiga Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah).

Legal APPI, Jannes Silitonga menjelaskan polemik tunggakan gaji yang terjadi di klub Persis Solo harusnya bisa dipertanggungjawabkan oleh klub manajemen saat ini.

Pasalnya, dalam perpindahan manajemen hal-hal yang menyangkut finansial harusnya sudah diketahui sehingga menjadi tanggung jawab manajemen yang baru

“Sengketanya Liga 2020. Siapa pun pengelola yang baru atau manajemen baru, saat takeover atau ambil alih harus tanggung jawab terhadap situasi klub itu, termasuk utang piutangnya,” kata Jannes Silitonga dalam konferensi pers secara daring, Jumat (13/8/2021)

“Jadi tak bisa misalkan ada masalah lama terhadap klub itu, yang baru lepas tangan berdalih itu tanggung jawab yang lama, itu harus dibuktikan pada saat takeover dari lama ke baru. Maka pengelola yang baru harus tanggung jawab, siapapun klubnya, kebetulan yang ajukan dari Persis Solo,” lanjut Jannes.

“Makanya kami sampaikan, karena kami dengar dari pemain, pengelola yang baru sampaikan, itu tanggung jawab yang lama katanya. Makanya kami sampaikan saat takeover ada audit, maka saat audit itu pengelola yang baru harus tahu, termasuk ada utang piutang,” jelasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan ini, APPI juga membeberkan klub-klub mana saja yang masih menunggak gaji pemain.

Mereka berharap, klub-klub yang berasal dari Liga 1 dan Liga 2 ini bisa memenuhi hak para pemain sebelum kick off bergulir.

Klub-klub yang masih menunggak gaji antara lain PSM Makassar, PSPS Riau, Kalteng Putra, Persijap Jepara, PSKC Cimahi, PSMS Medan dan Sriwijaya FC.

“Menghadapi gelaran Liga 1 2021-2022 yang akan bergulir 27 Agustus 2021, Liga 2 akan dilaksanakan setelah kompetisi Liga 1. APPI umumkan status tunggakan yang belum lunas,” kata Andritany, Wakil Presiden APPI.

"mengingat kompetisi kurang tiga pekan lagi, APPI ingin klub-klub tersebut untuk laksanakan bayar hak kepada pesepakbola agar terhindar sanksi larangan pendaftaran pemain baru untuk 3 periode transfer yang bisa bikin klub tak bisa ikuti kompetisi,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini