TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola memberikan tanggapannya atas kekalahan yang diterima timnya di laga perdana Liga Inggris.
Seperti diketahui bahwa Manchester City harus menelan pil pahit saat bertandang ke markas Spurs, Minggu (15/8/2021) tadi malam.
Gol tunggal Son Heung-Min membuat Manchester City harus menelan kekalahan perdana pada laga pembuka.
Skor satu gol tanpa balas untuk kemenangan Spurs akhirnya membuat Manchester City terkapar di kandang lawannya.
Baca juga: Liga Inggris: Permalukan Manchester City, Nuno Espirito Puji Kerja Keras Armada Spurs
Baca juga: Fakta Kekalahan Man City di Tangan Spurs: Guardiola Merana hingga Mimpi Buruk Son Heung-Min
Guardiola pun menyinggung beberapa hal yang membuat timnya menelan kekalahan kedua beruntun setelah melawan Leicester City, pekan sebelumnya.
Juru taktik asal Spanyol itu menganggap minimnya persiapan Manchester City menjadi alasan kekalahan pada awal musim ini.
"Itu normal untuk musim yang tidak banyak persiapan, semangat tim ini bagus tapi kami harus kalah," ujar Guardiola dilansir BBC.
"Saya lebih dari terkejut betapa bagusnya kami telah melakukan banyak hal,".
"Hal ini mengingat sebelumnya banyak pemain datang terlambat lantaran Euro, Covid, dan banyak hal," tambahnya.
Baca juga: Sambil Malu-malu Kucing, Guardiola Bongkar Transfer Kane, Singgung Perbedaan Grealish
Disisi lain, Guardiola juga tak sungkan memuji performa Jack Grealish dalam debut resmi perdananya berseragam Manchester City.
Guardiola menilai Grealish mampu tampil sangat baik lewat akselerasi dan pergerakan ciamiknya di atas lapangan.
Hanya saja memang Grealish tidaklah beruntung mengingat debutnya harus berakhir dengan kekalahan bersama The Citizens.
"Grealish luar biasa, dia bermain dengan kepribadiannya dan menciptakan berbagai peluang," puji Guardiola.
"Sayangnya kami tidak bisa menang untuknya soal laga debut tetapi dia bermain sangat baik,".
"Dalam hal memberi bola, dia tidak kehilangan bola, dan dia sangat berbahaya di dekat kotak," tukasnya.
Baca juga: Chelsea Tak Belajar dari Kesalahan, Keputusan Tuchel Bikin Insiden Lukaku & De Bruyne Terulang
Baca juga: Transfer Romelu Lukaku ke Chelsea, Cintanya ke Inter Milan, Pengaruh Drogba dan Tuchel
Lalu, Guardiola juga membocorkan informasi perihal keputusannya mencadangkan Kevin De Bruyne dalam laga melawan Spurs.
Eks pelatih Barcelona itu mengungkapkan De Bruyne belum sepenuhnya menjalani latihan secara penuh alhasil tak diturunkan sebagai starer.
"De Bruyne melakukan satu sesi latihan penuh, dia perlu berlatih terlebih dahulu," akui Guardiola.
"Dia masih membutuhkan waktu bermain selama 90 menit," tambahnya.
Kekalahan melawan Spurs sebenarnya membuat tren buruk Guardiola saat bertemu dalam laga tandang membuat ukiran hal kurang menyenangkan bagi sang pelatih.
Guardiola telah menelan kekalahan empat kali secara beruntun dalam laga tandang melawan tim sama, Spurs.
Uniknya kekalahan tersebut diwarnai dengan catatan buruk berupa Guardiola kalah melawan tiga pelatih Spurs berbeda.
Mauricio Pochettino, Jose Mourinho, dan Nuno Espirito Santo secara brilian mampu memberi kekalahan bagi Guardiola.
Untuk pertama kalinya Guardiola menelan kekalahan dari tiga pelatih berbeda yang menangani Spurs dalam beberapa tahun terakhir.
Catatan itu menjadi sinyal bahaya bagi Guardiola yang tampak kesulitan untuk mengalahkan Spurs pada beberapa tahun terakhir.
Guardiola tercatat juga memiliki rekor buruk ketika bertemu Nuno Espirito Santo selaku pelatih Spurs.
Sebelum menangani Spurs, pelatih asal Portugal itu berhasil mengalahkan Manchester City sebanyak dua kali ketika membesut Wolves.
Tiga kemenangan yang didapatkan Santo membuat namanya sejajar dengan Jurgen Klopp, Ole Gunnar Solskjaer dan Jose Mourinho yang berhasil mengalahkan Guardiola sebanyak tiga kali.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)