News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Rodrigo Bentancur, Regista Juventus, Nyaris Gabung AC Milan hingga Pujian Riquelme

Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Juventus Rodrigo Bentancur (kiri) dan gelandang Pantai Gading AC Milan Franck Kessie (tengah) mengejar bola selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Juventus vs AC Milan pada 09 Mei 2021 di stadion Juventus di Turin/Rodrigo Bentancur, Regista Juventus yang dipuji Riquelme, nyaris bergabung dengan AC Milan dari Boca Juniors

TRIBUNNEWS.COM - Seisi La Bombanera bergembira, legenda Boca Juniors, Carlos Tevez kembali bergabung setelah hengkang ke Shanghai Shenhua.

Tidak main-main, Juan Roman Riquelme juga hadir menyambut Tevez yang seolah menjadi juru selamat Boca Juniors.

Tetapi, di tengah laga, bukan permainan Carlos Tevez yang mencuri perhatian.

Justru gelandang jangkung dari Uruguay, Rodrigo Bentancur yang memukau dalam laga melawan Lanus tersebut.

Gelandang Juventus Rodrigo Bentancur bereaksi terhadap gol pembuka Porto yang dicetak oleh pemain depan Iran FC Porto Mehdi Taremi selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Porto dan Juventus di stadion Dragao di Porto pada 17 Februari 2021. (MIGUEL RIOPA / AFP)

Baca juga: Federico Bernardeschi, Arsitek yang Hilang di Juventus, Penyelamat Fiorentina & Anak Emas Mancini

Baca juga: Liga Italia: Locatelli Datang, Persaingan Lini Tengah Juventus Memanas, Ramsey Rawan Ditendang

Permainannya benar-benar mengingatkan kita kepada Riquelme atau Fernando Redondo, tenang dalam membawa bola, dan juga punya cara tersendiri dalam mendikte permainan.

"Ada alasan mengapa Eropa melihat dan mengatakan memiliki sesuatu yang istimewa," puji Riquelme untuk Bentancur saat itu.

Hanya butuh dua musim sejak bergabung dari akademi Boca Juniors untuk Bentancur ke Eropa, Juventus menjadi tim yang beruntung.

Sejatinya, AC Milan yang membuat pergerakan pertama kali untuk mendaratkan Bentancur, tetapi kemudian terhenti di tengah-tengah karena masalah finansial dan internal klub.

Juventus akhirnya sukses mendaratkan gelandang asal Uruguay ini.

Julukannya adalah 'Lolo' atau si ayam dalam bahasa Spanyol karena sosoknya yang tinggi dan juga kurus.

Di usia 9 tahun, ia sejatinya hanya iseng untuk mendaftar ke akademi Penarol, dan bakat alaminya tidak berbohong, ia sukses mencuri perhatian pemandu bakat tidak terkecuali dari Boca Juniors dan River Plate.

Ketika Penarol menawarkannya untuk masuk ke akademi, justru Boca Juniors yang mendapatkannya, ia kemudian memperkuat akademi Boca Juniors.

Promosi ke tim utama pada 2015, Bentancur mengisi lini tengah dan rutin masuk dalam starting line-up.

Di bawah asuhan Guiliermo Barros Schelotto, Bentancur secara permanen menjadi andalan di lini tengah, semusim kemudian ia mengemas tujuh gol bagi Boca Juniors pada musim 2016/2017.

Juventus akhirnya mendapatkannya dengan nilai transfer 18 juta Euro.

Datang ke Italia, Bentancur harus melakukan banyak penyesuaian untuk bisa bersaing mengisi lini tengah Si Nyonya Tua.

Yang pertama, tentu meningkatkan massa otot, ini menjadi menu wajib di tahun-tahun awal Bentancur di Juventus.

Bersama Juventus, Rodrigo Bentancur diletakkan sebagai regista, dan sangat vital dalam transisi dari bertahan ke menyerang.

Gelandang Juventus Rodrigo Bentancur (kanan) menantang bek Italia AC Milan Davide Calabria selama pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Juventus pada 6 Januari 2021 di stadion San Siro di Milan. MIGUEL MEDINA / AFP (MIGUEL MEDINA / AFP)

Baca juga: Fode Ballo-Toure, Harapan AC Milan dan Maldini, Deputi Theo Hernandez dan Menolak Chelsea

Baca juga: Tinggalkan AC Milan untuk Tumbuh Dewasa, Donnarumma Termotivasi Bersaing dengan Keylor Navas di PSG

Tidak jarang Bentancur turun hingga ke daerah pertahanannya sendiri untuk menjemput bola dan membangun serangan.

Selain itu, ia juga punya tugas untuk menekan pemain lawan dan mengantisipiasi serangan balik.

"Saya seorang 8 atau 5, Saya bukan pemain sayap meskipun saya telah melakukannya beberapa kali. Saya lebih suka mengontrol permainan." ujar Bentancur di laman di Marzio.

Bentancur sangat berpengaruh kepada permainan Juventus, dan nyaris tidak tergantikan meskipun kedatangan sejumlah pemain tengah.

Musim lalu, ia mengemas 33 penampilan dan 4 asis di Liga Italia, dan sejauh ini sukses membawa Juventus meraih tiga gelar Liga Italia dan 2 Coppa Italia.

Usianya masih 24 tahun, dan masuknya Allegri, mungkin akan sangat berpengaruh terhadap taktik Juventus, tapi bisa dipastikan peran Bentancur tidak akan tergeser di lini tengah.

(Tribunnews.com/Gigih)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini