TRIBUNNEWS.COM - AC Milan tengah menyiapkan skenario bagaimana sektor Difensore mereka bisa berguna cepat dan tepat ketika dibutuhkan.
Ada tiga tugas sekaligus yang difungsikan oleh pelatih AC Milan, Stefano Pioli kepada pemain yang mengemban tugas sebagai Difensore.
Difensore memiliki arti pemain bertahan atau bek. Lazimnya, sektor bek maksimal memiliki dua tugas utama, yakni menjaga area pertahanan tetap aman dan menjadi 'pelayan' sektor depan.
Namun Rossoneri justru memilik tiga peran yang dapat diemban secara sekaligus.
Baca juga: Alasan Mengapa AC Milan Bakal Babak Belur di Liga Italia, Faktor Scudetto dan Pusat Perhatian
Baca juga: Warna yang Hilang dari Kepergian Lukaku, Gejolak Derbi Milan & Status Dewa Milik Ibra Tak Tersentuh
Pertama jago dalam bertahan, kedua ulung ketika menjadi pelayan (pemberi assist), dan terakhir memiliki kemampuan yang dapat diandalkan dalam sisi ofensifitas.
Pengamat sepak bola Italia sekaligus seorang jurnalis, Stefano Borghi, pertahanan AC Milan merupakan sektor yang paling mumpuni di antara sektor yang lain.
Ia menyebutkan sejumlah pemain yang mengisi sektor Difensore memiliki keunggulan dan kelebihan yang saling melengkapi.
"Di antara sektor yang lain, pertahanan AC Milan dapat dikatakan paling siap dan kompetitif," terangnya, seperti yang dikutip dari laman Milannews.
"Mike Maignan menjadi dinding terakhir, Ia adalah kiper masa depan Prancis dan AC Milan, ia dapat menjadi leader yang baik."
"Kemudian berpindah ke depannya ada Fikayo Tomori yang menjalin kemitraan dengan baik bersama Simon Kjaer."
"Lalu jika membutuhkan pengganti, Alessio Romagnoli siap untuk mengisi."
Sektor Difensore lainnya adalah fullback yang menyisir sisi flank permainan.
"Theo tak tersentuh dan Ballo-Toure adalah pilihan bagus. Dia masih harus berkembang, tapi dia siap menjadi alternatif yang kredibel bagi Hernandez."
"Di sisi kanan, kedatangan Florenzi membawa beberapa keraguan, tapi saya yakin Calabria akan menjadi starter," tambahnya.
Jika dipetakan satu per satu, keunggulan dalam menggaransi lini pertahanan diberikan kepada Tomori dan Kjaer selain tugas utama dari Mike Maignan.
Jelas, kekuatan pertahanan grendel dapat dilihat dari eksatuan tim. Namun tanpa adanya sisi leadership yang baik, maka sulit untuk diwujudkan.
Kjaer menjadi opsi yang paling masuk akal untuk memimpin sektor vital Difensore dibandingkan dengan Romagnoli.
Beralih ke sisi 'pelayan' atau pemain yang dapat memberikan assist. Jika musim lalu Inter Milan memiliki Achraf Hakimi, maka Rossoneri mempunyai Davide Calabria.
Calabria memang memiliki permainan 'kalem' jika dikomparasikan dengan Theo Hernandez.
Davide Calabria juga memiliki keunggulan melalui aksi overlap maupun umpan-umpan terukur yang ia berikan.
Selain dirinya, AC Milan juga tersedia opsi Florenzi. Mantan pemain PSG ini dapat memberikan kreativitas yang lebihd alam urusan memberikan assist.
Kualitasnya yang berlabel Timnas Italia menjadi jaminan bahwa aksi-aksi pelayanan yang diberikan kepada Giroud dan Zlatan Ibrahimovic bisa berujung gol.
Sedangkan tugas untuk mewujudkan 'garang dalam menyerang' menjadi kepemilikan Theo Hernandez.
Bukan menjadi rahasia kembali jika pemain asal Prancis tersebut memiliki dwifungsi sekaligus. Kuat bertahan namun piawai dalam menyerang.
Ia juga mendapatkan sematan julukan sebagai 'bek rasa striker'. Naluri golnya yang meledak-ledak sudah ia buktikan selama dua musiam beruntun membela Rossoneri.
Tiga indikator inilah yang menjadi senjata tersembunya dari AC Milan.
Kuat bertahan menjadi gambaran bagaimana kekuatan Tomir dan Kjaer.
Memanjakan barisan penyerang merupakan tugas dari Calabria dan Florenzi. Sedangkan ledakan untuk menciptakan gol dibebankan kepada 'si kereta ekspres', Theo Hernandez.
(Tribunnews.com/Giri)