Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2021/2022 telah diumumkan bakal bergulir pada 27 Agustus mendatang.
Pengumuman itu disampaikan Menpora Zainudin Amali pada 9 Agustus lalu setelah melakukan rapat koordinasi dengan Polri, BNPB, Satgas Covid-19, PT LIB dan PSSI.
Polri pun sudah mengeluarkan rekomendasinya untuk gelaran Liga 1 27 Agustus.
Akan tetapi dalam perjalanan menuju tanggal kick off, terjadi dinamika yang sempat membuat para pelaku dan pecinta sepakbola bertanya-tanya.
Pertama mengenai menghilangnya unggahan izin Liga 1 di tiga media sosial Divisi Humas Polri yakni Instagram, Facebook dan Twitter.
Rasa keraguan publik sepakbola mulai pudar saat Satgas Covid-19 yang dipimpin Ketua BNPB, Ganip Warsito memberikan surat rekomendasi perhelatan Liga 1 dan Liga 2 kepada PSSI melalui surat bernomor B-112 /KA.SATGAS/PD.01.02/08/2021 pada Rabu (18/8/2021).
Kemudian keraguan kembali timbul setelah PT LIB yang sebelumnya menjanjikan merilis jadwal resmi Liga 1 pada 20 Agustus saat pertemuan dengan perwakilan klub-klub ternyata belum juga diumumkan.
Dikabarkan, PT LIB masih menyesuaikan dengan pihak terkait lainnya sebelum jadwal kompetisi yang diadakan di tengah pandemi Covid-19 ini diberikan kepada kontestan Liga 1.
Meski demikian, Sekretaris Umum (Sekum) Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani mengatakan dirinya tetap optimistis Liga 1 bakal bergulir, melihat upaya PSSI dan PT LIB yang telah mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak.
“Kalau saya lihat koordinasi yang dilakukan PT LIB dan PSSI. Kami tetap optimis. Apalagi pihak terkait seperti Polri dan Satgas Covid dan BNPB sudah memberikan rekomendasi. Sekarang tergantung kitanya, tergantung klub, suporter, PSSI dan PT LIB bagaimana menyelenggarakan ini tanpa harus memberikan kekhawatiran ke pihak lain,” kata Rahmat saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (21/8/2021).
Untuk itu, Rahmat meminta kepada semua pelaku sepakbola terutama suporter nantinya agar disiplin dan patuh terhadap aturan protokol kesehatan sehingga bisa memberikan kepercayaan kepada para pemberi rekomendasi.
“Itu sangat tergantung ke kita sekarang, terutama klub. Begitu jadwal sudah keluar apakah ini menimbulkan reaksi suporter sehingga berkerumun. Menurut saya itu hal yang wajar dikhawatirkan, apalagi sudah hampir 600 hari kita tidak ada kompetisi, pasti akan menimbulkan euforia di kalangan suporter kan. Itu saja yang jadi tantangan buat kita,” jelasnya.