TRIBUNNEWS.COM - Pelatih anyar AS Roma, Jose Mourinho langsung unjuk kekuatan di pekan pedana Liga Italia.
Mourinho membawa AS Roma menang dengan skor meyakinkan 3-1 atas Fiorentina, Senin (23/8/2021) dini hari, WIB.
Rapor yang ia miliki di laga perdananya ini juga terbilang sempurna.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga italia, AC Milan Geser Juventus, Roma & Lazio Bersaing, Inter Milan di Puncak
Selain membawa tim berjuluk Giallorossi tersebut mengamankan tiga angka, ia juga memilih strategi yang pas untuk tim asuhannya.
Mou tetap mengandalkan formasi 4-2-3-1 yang menjadi andalannya selama ini.
Dua gelandang bertahan yang menjadi kunci permainannya selama ini pun tampil apik di laga perdana.
Bahkan, Jordan Veretout sukses menyarangkan dua gol untuk kemenangan I Lupi.
Baca juga: Hasil Liga Italia: Mourinho Puji Fiorentina, Kartu Merah Zaniolo Berkah bagi Roma
Sorotan lainnya tentu mengarah pada sosok Tammy Abraham yang berdiri di depan.
Eks penyerang Chelsea itu didapuk sebagai penyerang tengah tulen oleh Mourinho.
Peran tersebut sejatinya sudah jarang ia dapatkan kala Thomas Tuchel datang sebagai nakhoda anyar The Blues.
Angin kedua untuk Abraham juga tak disia-siakan oleh sang pemain.
Ia berkontribusi besar dalam tiga gol yang dibuat tim Ibu Kota Italia.
Sumbangan dua assist dan andil dalam hadiah penalti yang didapat timnya membuat namanya semakin melambung.
Keputusan Mourinho mencadangkan Shomurodov pun terbayar dengan penampilan Tammy Abraham yang ciamik.
Meski diakui, eks penyerang Genoa itu juga sewaktu-waktu bisa mengkudeta pos yang ditempati penyerang asal Inggris.
"Shomurodov adalah penyerang yang sangat berbahaya kala menyerang ruang yang kosong," ungkap Mourinho dikutip dari laman Metro.
"Tammy adalah penyerang yang lebih berperan menjadi tujuan bola."
"Kami memiliki solusi yang berbeda saat ini, tapi sekarang yang saya suka adalah tentang semangat tim ini," sambungnya.
Ambisi yang Terpendam 20 tahun
Start sempurna Jose Mourinho bersama AS Roma seakan memunculkan kembali harapan para pendukung yang sudah terpendam 20 tahun lamanya.
Tentu saja, mimpi terindah para Romanisti adalah kembli melihat I Lup merengkuh Scudetto Liga Italia.
Pasalnya tim yang identik dengan Francesco Totti ini terakhir kali meraih Scudetto yakni pada musim 2000/2001 lalu.
Saat itu, tangan dingin Fabio Capello terlalu sempurna untuk dihadang oleh lawan-lawannya.
Alhasil, Totti dkk berhasil mengangkat gelar Liga Italia yang prestisius tersebut.
Kini, impian itu kembali datang seiring posisi Jose Mourinho sebagai pelatih kepala.
Apalagi, kombinasi pemain muda dan senior di kubu Roma saat ini terasa sangat pas untuk The Special One.
Ia tinggal mencari konsistensi dan pemain yang tepat untuk bermain di setiap laganya.
Opsi pemain inti dan cadangan yang memiliki kualitas tak jauh berbeda juga sudah tersedia.
Bukti paling sahih tentu dalam perebutan posisi penyerang nomor 9.
Shomurodov dan Abraham seakan memberi pelatih asal Portugal itu sakit kepala yang tak berujung jika keduanya moncer.
Baca juga: Sorotan Pekan 1 Liga Italia: Ronaldo Apes, Hujan Kartu Merah, Debut Manis Mourinho & Calhanoglu
Bukan mustahil untuk melihat keduanya berduet bersama di lini depan Giallorossi suatu saat nanti.
Yang pasti, Mourinho akan mengutamakan kepentingan tim, alih-alih ambisi pribadi pemain.
Impian merengkuh gelar Scudetto pun akan menjadi ending yang menyenangkan bagi Mou dan para pemain.
(Tribunnews.com/Guruh)