TRIBUNNEWS.COM - Arsenal secara mengejutkan berada pada daftar teratas tim terboros pada bursa transfer musim panas tahun ini.
Tak kurang dari dana sebesar 156,8 juta poundsterling dikeluarkan Arsenal untuk memboyong para pemain incarannya.
Jumlah tersebut tergolong sangatlah besar mengingat Arsenal dikenal sebagai tim yang tidak suka menghambur-hamburkan uang pada bursa transfer.
Apalagi jenis pemain yang direkrut Arsenal musim panas ini tergolong unik yakni keseluruhan pemain muda.
Tak ada satupun pemain yang sudah berusia matang sepenuhnya atau berada di atas usia 25 tahun.
Justru semua pemain baru yang didatangkan Arsenal masih berusia muda yang diproyeksikan sebagai kekuatan baru tim pada tahun-tahun mendatang.
Baca juga: Rekrutan Terbaru Arsenal Miliki Mimpi Buruk Jumpa Cristiano Ronaldo dan Lukaku di Liga Italia
Baca juga: Ibarat Dua Mata Pisau, Gary Neville Soroti Keputusan Solskjaer Rekrut Ronaldo dan Tahan Lingard
Ben White menjadi pemain termahal yang dibeli Arsenal musim ini dengan biaya 50 juta poundsterling.
Selain Ben White, Arsenal juga berhasil merekrut Martin Odegaard, Aaron Ramsdale, Takehiro Tomiyasu, Nuno Tavarez, hingga Albert Sambi Lokonga.
Deretan nama-nama pemain itu mungkin kerap dipertanyakah oleh banyak orang lantaran status kebintangan.
Terlepas dari berbagai kritikan yang mengarah kepada manajemen klub, ternyata ada makna terselubung dari kebijakan transfer Arsenal pada musim panas ini.
Hal itu diungkapkan oleh Vinai Venkatesham selaku kepala eksekutif Arsenal pada saat ini.
Vinai menjelaskan ada alasan penting dibalik kebijakan transfer yang terlihat berbeda dilakukan Arsenal pada musim panas ini.
"Pendekatan kami untuk jendala transfer kali ini dibingkai dengan sepenuhnya mengakui kami tidak
berada di tempat yang kami inginkan musim ini (red: kompetisi Eropa)," ungkap Vinai dilansir Football London.
"Ini jauh di bawah standar, tentu saja para penggemar kami menuntut agar bisa bersaing untuk memenangkan trofi besar lagi,".
"Meskipun kami juga ingin melompat secara sekejap, kami harus realistis bahwa celahnya terlalu besar untuk melakukan hal itu pada saat ini,".
"Alhasil karena itulah aktivitas kami di jendela ini difokuskan pada para pemain muda," jujurnya.
Lebih lanjut, Vinai menjelaskan bahwa strategi Arsenal adalah mempersiapkan talenta talenta muda terbaik yang nantinya diproyeksikan bisa menjadi tulang punggung tim pada masa mendatang.
Aspek keberlanjutan dalam membangun masa depan tim menjadi hal yang diprioritaskan oleh manajemen Arsenal saat ini.
"Strategi kami adalah mengisi skuat kami dengan beberapa talenta muda yang paling menarik di daratan Eropa," akui Vinai.
"Ditambah pemain dari akademi kami yang nantinya bisa saling bertumbuh dan berkembang bersama Arteta untuk membawa kami ke tempat yang kami inginkan,".
"Meskipun tidak terjadi semalam, kami dapat membuat kemajuan positif dalam memilih rute kesuksesan pada masa depan dengan cara berkelanjutan," tukasnya.
Baca juga: Mikel Arteta Bakal Manfaatkan Jeda Internasional Perbaiki Skuat Arsenal
Baca juga: Krisis Arsenal, Proses Apa yang Diinginkan Arteta? Belanja Pemain hanya Hiasi Bench
Arsenal pun saat ini sedang berada dalam kondisi merana terpuruk di posisi juru kunci klasemen sementara Liga Inggris.
Mendapatkan jadwal yang tergolong sulit pada awal musim, Arsenal yang dibesut Mikel Arteta terlihat tak berdaya sama sekali.
Tiga kekalahan beruntun tanpa bisa mencetak gol sama sekali menjadi catatan buruk Arsenal dalam mengawali musim ini.
Arsenal tak berdaya saat dikalahkan Brentford, Chelsea, dan Manchester City.
Untuk pertama kalinya Arsenal kalah dalam tiga laga pertama mereka dalam satu musim sejak musim 1954-1955.
Kebobolan sembilan gol dan tak bisa mencetak gol dalam tiga pertandingan menjadi rapor merah tim asuhan Mikel Arteta pada awal musim ini.
Arsenal harus terdampar ke dasar klasemen setelah menelan tiga kekalahan beruntun dan kebobolan sembilan kali.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)