TRIBUNNEWS.COM - Kedatangan Hakan Calhanoglu dari AC Milan, memang berpengaruh signifikan terhadap permainan Inter Milan musim ini.
Bekerjasama dengan Nicolo Barella, Inter Milan sangat tajam dan menghibur di lini tengah, sulit merebut bola dari penguasaan Nerazzurri.
Dan ketika menghadapi serangan balik, Inter Milan juga sangat kokoh dan sulit ditembus.
Adanya Marcelo Brozovic, adalah alasan mengapa Inter Milan masih sangat bebas berkreasi di lini tengah.
Baca juga: Kabar AC Milan, Adu Sikut dengan Inter Demi Andrea Belotti, Ibra Cetak 2 Gol, Misteri Kvaratskhelia
Baca juga: Daftar Skuat Inter Milan untuk Liga Champions 2021/2022, Pencetak 7 Gol Pramusim Tak Masuk List
Pemain asal Kroasia ini adalah salah satu pemain yang paling lama membela Inter Milan bersama dengan Samir Handanovic.
Adalah Brozovic yang menjadi alasan bagi Inter Milan meraih scudetto musim lalu, ia tidak tergantikan di skema Antonio Conte.
Bergantinya pelatih Inter Milan ke Simone Inzaghi juga tidak menggeser peran Brozovic di lini tengah.
Sejatinya, sulit menerjemahkan peran Brozovic, ia bisa menjadi mediano, regista, bahkan teraquartista.
Daya jelajahnya luas, kemampuan eksekusi dari luar kotak penaltinya juga yang terbaik di Italia.
Dalam term Italia, Brozovic kerap digambarkan sebagai tuttocampista, yang menggambarkannya sebagai gelandang komplet dengan kemampuan menyerang dan bertahan sama baiknya.
Ketenangan adalah kelebihan pemain berusia 28 tahun ini, tetapi berbeda dengan itu, tingkahnya di luar lapangan kerap menjadi ice breaker untuk rekan-rekannya di timnas Kroasia.
"Ia makan dua Crioissant, 3 kaleng coca cola sebelum latihan, lalu berlari 15 km tanpa masalah," ujar Dejan Lovren.
"Kemudian, ketika saya bertanya bagaimana caranya menjaga proporsi tubuh dengan cara makan seperti itu, ia hanya bercanda dan menunjuk salami di meja," tambahnya.
Nicolo Barella punya cerita lain untuk Brozovic, karena tubuhnya yang sangat kurus.
"Saya selalu bercanda kepadanya, mengingatkan otot tangannya yang mungkin ketinggalan di ruang ganti, ia sangat kurus," ujar Barella.
Tetapi, proporsi tubuhnya tidak berpengaruh terhadap permainannya.
Brozovic yang menggambarkan bagaimana Inter Milan bermain, kecerdasannya adalah dasar permainan Nerazzurri.
Akurasi umpannya 90 persen musim lalu, dalam situasi membangun serangan, ia akan menjadi jembatan untuk Skriniar dan De Vrij untuk menerima bola dari dua bek tengah Inter Milan tersebut.
Menariknya, Brozovic adalah pivot tunggal Inter Milan,yang mengubah posisi aslinya.
Ia adalah gelandang serang, di Dinamo Zagreb, ia berperan vital bagi klub asal Kroasia ini untuk mencetak gol.
Di Dinamo Zagreb ia mengemas 15 gol dan 13 asis hanya dalam 96 penampilan.
Sedangkan di Kroasia, ia adalah winger andalan di Euro 2016, tampil gemilang sebelum dihentikan sang juara, Portugal di Babak 16 Besar.
Baca juga: Langkah Tak Biasa AC Milan Lestarikan Tradisi Samba - Dongeng Indah Junior Messias Dinanti Milanisti
Baca juga: Seruan Kekecewaan Kelompok Suporter Juventus - Si Nyonya Tua Rapuh Gegara Agnelli & Antek-anteknya
Kemampuan bertahan Brozovic diasah oleh Luciano Spaletti di Inter Milan, di mana saat itu, Brozovic dianggap punya kemampuan melakukan intersep.
Spaletti menggunakan skema 3-5-2 di Inter Milan, badai cidera memaksa Spaletti mencari pengganti untuk posisi jangkar, Brozovic yang dimainkan di posisi tersebut tampil apik ketika berjumpa Catania saat itu.
Kecerdasan Brozovic adalah alasannya, julukannya adalah si Buaya, julukan ini muncul karena cara epiknya menjadi pagar hidup ketika Inter Milan menghadapi Barcelona.
Musim lalu di era Antonio Conte, ia mengemas 56 tackle sukses dalam 72 percobaan sepanjang musim.
Dia mengambil cara yang terukur dan masuk akal, dalam banyak kasus counter dari lawan di mana ia memenangkan duel dan membuat Inter Milan bisa mengembalikan penguasaan bola.
Ini juga berlaku ketika situasi lawan memulai laga, Brozovic akan menekan lawan dan naik cukup tinggi dengan menjaga jarak dengan pemai belakang.
Hal ini memungkinkan striker Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez untuk tetap berada di tengah dan dekat dengan gawang jika bola dimenangkan.
Efisiensi dan energi counter-pressing ini membuat Brozovic menjadi gelandang ideal Jurgen Klopp, dan sempat mengincarnya ketika masih bersama Dortmund.
Dalam sistem Inter, bek tengah merupakan bagian integral dari penguasaan bola seperti halnya gelandang tengah, dan Brozovic sering menempati posisi bek tengah dalam penguasaan bola untuk memanfaatkan jalur umpan yang dalam ini.
Selain itu, umpan lambungnya juga sangat memanjakan, gol perdana Inter Milan mengahdapi Verona adalah salah satu buktinya, ketika umpan lambungnya menemui Edin Dzeko yang bermain melebar.
Akurasinya, 5,7 bola panjang per game dengan prosentase sukses 84,9 persen pada operan lebih dari 25 yard menunjukkan kecemerlangan Kroasia dalam menerapkan taktik ini.
Enam assist liga juga merupakan pengembalian yang sehat untuk gelandang bertahan.
Marcelo Brozovic adalah gelandang serba bisa yang brilian.
Sangat sedikit yang menandingi statistik yang dimilikinya bersama Inter Milan.
Tanpa dia, lini tengah Inter Milan akan terlihat sangat berbeda, menariknya, di balik talentanya, sangat jarang penawaran untuk gelandang langka seperti Brozovic di bursa transfer.
(Tribunnews.com/Gigih)