TRIBUNNEWS.COM - Masalah yang terus mendera Juventus membuat sejumlah kelompok suporternya bersuara.
Suara kekecewaan terhadap situasi yang melanda Juventus satu di antaranya datang dari kelompok suporter Curva Sud Viking.
Melalui spanduk yang berada di Allianz Stadium, Curva Sud Viking mengecam keras atas keputusan kontroversi yang dilakukan presiden Juventus, Andrea Agnelli.
Baca juga: Liga Italia: Christian Vieri Pertanyakan Keputusan Juventus Rekrut Moise Kean Gantikan Ronaldo
Baca juga: Adrien Rabiot, Pangeran di Juventus, Jawaban Terlupakan Allegri, Diasah Andrea Pirlo dan Sarri
SI Nyonya Tua memang tengah menghadapai masalah serius soal performa permainan.
Dari dua laga awal Serie A Liga Italia, Bianconeri sama sekali belum meraup kemenangan.
Situasi sulit itu ditambah dengan Juventus yang kehilangan Cristiano Ronaldo.
Bianconeri melepas megabintang asal Portugal itu ke Manchester United pada bursa transfer musim panas ini.
Sebagai gantinya, klub sekota Turin tersebut memboyong sejumlah amunisi baru.
Sayangnya, media-media Italia menyebut bahwa deretan pemain anyar Juventus bukanlah rekomendasi dari sang pelatih, Massimiliano Allegri.
Rumor yang berkembang, imbas dari situasi tersebut adalah keretakan hubungan antara Massimilano Allegri dengan Andrea Agnelli.
Viking yang mulai jengah dengan banyaknya drama yang berkembang akhirnya meluapkan curahan hati mereka melalui tulisan yang tergantung di sebuah spanduk.
Mereka menyalahkan kepemimpinan Andrea Agnelli dan antek-anteknya dalam mengurus Bianconeri.
Viking bahkan menyebut, Agnelli merupakan sumber masalah awal dari kehancuran klub kesayangan mereka.
"Tim hancur dan situasi ruang ganti klub yang tak kondusif," tulis pernyataan Curva Sud Viking, dilansir dari laman Il Bianconero.
"Agnelli dan Pairetto menjadi sumber masalah ini. Mereka memiliki banyak kaki tangan yang dijadikan boneka Allianz."
Kekecewaan pendukung Juventus nampaknya sudah sampai pada puncaknya setelah rangkaian drama tersaji sejak musim lalu.
Tepatnya musim 2020/2021 menjadi awal dari keterpurukan Bianconeri.
Si Nyonya Tua gagal total di dua kompetisi elite, yakni Liga Italia dan Liga Champions.
Inter Milan menjadi pemutus rantai dominasi Si Nyonya Tua dalam merengkuh Scudetto.
Hasilnya, mimpi untuk menjuarai Serie A 10 kali beruntun kandas.
Pun sama halnya dengan Juventus yang gagal tampil menawan di kompetisi elite antarklub di benua biru.
Laju Morata dkk saat itu hanya sampai pada babak 16 besar setelah dihentikan oleh FC Porto.
Tudingan miring banyak dialamatkan kepada Andrea Pirlo selaku pelatih dan Cristiano Ronaldo yang merupakan ace dari Juventus.
Namun kini situasi masih sama saja.
Masuknya Massimiliano Allegri belum banyak mengubah permainan tim, bahkan cenderung masih meraba-raba.
Pun ditinggalnya Cristiano Ronaldo menjadi penambah masalah bagi Bianconeri untuk dapat segera bangkit dari keterpurukan.
(Tribunnews.com/Giri)