Sampdoria memiliki senjata andalan pada diri Caputo maupun Damsgaard yang menopang pergerakan striker tuan rumah.
Selain itu, Antonio Candreva yang merupakan mantan pemain Inter Milan menjadi ancaman tersendiri dari posisi sayap kanan permainan.
Tusukan yang ia lakukan beberapa kali merepotkan Dimarco.
Inter Milan nampak kesulitan dalam 10 menit awal pertandingan untuk membongkar rapatnya pertahanan Sampdoria.
Serangan demi serangan yang dilakukan anak asuh Simone Inzaghi terkesan monoton.
Nicolo Barella dkk mayoritas memainkan umpan crossing dari sisi sayap permainan.
Situasi ini membuat Sampdoria dengan mudah membaca arus permainan Inter.
Terlebih lagi, Lautaro Martinez dan Edin Dzeko secara bergantian mendapatkan pengawalan ketat.
Kebuntuan Nerazzurri akhirnya terpecahkan pada menit ke-18 melalui pemain bertahannya, Federico Dimarco.
Unggul satu lesakan tak membuat Inter Milan mengendurkan serangan.
Dimotori oleh Hakan Calhanoglu, Nerazzrrui mencoba untuk mendikte jalannya pertandingan.
Calhanoglu berperan sebagai pengatura serangan, di mana pergerakannya terbantu oleh Nicolo Barella.
Bedanya, jika Calhanoglu berpusat di lapangan tengah, namun Barella bermain lebih melebar ke sisi kanan permainan Nerazzurri.
Memasuki menit ke-30, tim tamu mulai mengendurkan permainan.