TRIBUNNEWS.COM - Fullback andalan Liverpool, Andrew Robertson membongkar kunci sukses yang diraih timnya kala menjungkalkan AC Milan pada matchday pertama Liga Champions fase grup, Kamis (16/9/2021) dini hari WIB.
Tersaji di Stadion Anfield, Liverpol berhasil memebanamkan AC Milan dengan kedudukan 3-2.
The Reds berhasil unggul cepat pada awal babak pertama melalui gol bunuh diri Fikayo Tomori (9').
AC Milan berhasil membalikkan kedudukan dalam kurun waktu dua menit dari 42 hingga 44.
Rossoneri sukses mencetak dua gol lewat Ante Rebic dan Brahim Diaz.
Baca juga: Fakta Kekalahan Inter Milan dari Real Madrid di Liga Champions, Courtois Gemilang, Rekor Nerazzurri
Baca juga: Sorotan Klub Liga Italia di Liga Champions: Juventus Ganas, Atalanta Raih 1 Poin, Duo Milan Terkapar
The Reds yang menutup babak pertama dengan kekalahan mencoba untuk membalikkan kedudukan pada babak kedua.
Hasilnya terbukti ampuh, dua gol dari Mohamed Salah (48') dan Jordan Henderson (69') membuat anak asuh Jurgen Klopp sukses membalikkan kedudukan.
Ribertson mengakui bahwa dalam 30 menit babak pertama, Liverpool sukses tampil dominan.
Serangan demi serangan terus dilancarkan klub asal Kota Merseyside tersebut.
Namun ada penuurunan intensitas yang membuat Liverpool kecolongan dalam 10 menit terakhir babak pertama.
"Setengah jam pertama kami mengejutkan mereka. Kemudian kami menjadi ceroboh dan berhenti melakukan hal-hal yang kami lakukan dengan sangat baik."
"Kami membiarkan mereka kembali ke permainan dan berjalan di babak pertama sambil berpikir 'bagaimana kami membiarkan ini terjadi?'," terangnya, seperti yang dikutip dari laman Football Italia.
Fullback asal Skotlandia itu menjelaskan kunci sukses yang dimiliki The Reds untuk membalikkan kedudukan.
“Penting di awal babak kedua untuk datang dan melupakan 10 menit terakhir dan keluar dan melakukan apa yang kami lakukan selama setengah jam pertama.”
Kemenangan atas AC Milan jelas membuat Liverpool bahagia.
Terlebih tiga poin perdana di Liga Champions musim ini sukses didapat kala bermain did epan pendukungnya sendiri.
"Kami tahu betapa sulitnya Liga Champions dan betapa pentingnya memulai dengan tiga poin," tegasnya.
Ketika ditanya apa yang menjadi pidato Jurgen Klopp mengenai motivasi yang diberikan untuk membalikkan kedudukan.
Robertson menyebut tak banyak yang dilakukan.
“Tidak banyak yang harus dipecahkan. Itu adalah 10 menit terakhir kesenjangan di lini tengah menjadi terlalu besar. Mereka menemukan ruang di antara kami, yang selalu berbahaya, terutama ketika pemain sayap mulai masuk ke dalam. Segera setelah kami menutup celah, tidak ada ruang untuk bermain," terangnya melanjutkan.
Dilansir laman Opta Paolo, bagi AC Milan, kekalahan ini membuat mereka mengulang catatan kurang apik di kompetisi Liga Champions.
Terakhir kali AC Milan menuai kekalahan di laga debut Liga Champions adalah 25 tahun silam.
Tepatnya musim 1996, kala itu Rossoneri dikalahkan FC Porto dengan kedudukan 2-3.
(Tribunnews.com/Giri)