TRIBUNNEWS.COM, BRUGES- Komentar mengejutkan datang dari mantan Penyerang Liverpool, Michael Owen.
Dia menilai, kehadiran Lionel Messi bersama Neymar, dan Kylian Mbappe justru membuat Paris Saint Germain jadi lemah.
Mereka ditahan tuan rumah Club Brugge 1-1 dalam pekan pertama Grup A Liga Champions 2021-2022 di Stadion Jan Breydel, Kamis (16/9/2021).
PSG sejatinya memecah kebuntuan lebih dulu pada menit ke-15 melalui gol Ander Herrera.
Namun, keunggulan tersebut hanya bertahan 12 menit sebelum Hans Vanaken membobol gawang PSG.
Hasil ini sekaligus membuat Lionel Messi tak mampu mendapatkan hasil manis dalam debutnya bersama PSG di Liga Champions.
Messi bersama Kylian Mbappe dan Neymar menjadi pemain yang paling disorot usai kegagalan PSG meraih kemenangan atas Club Brugge.
Dijuluki trio MNM, untuk pertama kalinya mereka dimainkan oleh pelatih Mauricio Pochettino secara bersamaan sejak menit pertama.
Namun, kombinasi ketiganya belum terlihat padu dan minim menciptakan peluang bagi PSG.
Kerja sama trio MNM juga berakhir lebih cepat usai Mbappe cedera dan ditarik keluar pada awal babak kedua.
Sebelum digantikan, Mbappe sempat memberikan assist untuk gol Ander Herrera.
Namun, dia hanya sekali mengirim operan ke Messi dan tiga kali ke Neymar.
Messi juga terhitung cuma dua kali mengalirkan si kulit bundar menuju penguasaan Mbappe.
Mengutip RMC Sport, Messi lebih sering berkombinasi dengan Neymar.
Sebanyak 13 operan dilepas Messi untuk Neymar.
Sebaliknya, Neymar tercatat 17 kali mengirim bola ke kaki Messi.
Adapun menurut data UEFA, Messi melepaskan empat tembakan dengan rincian satu shot on target, dua upaya melenceng, dan satu lagi mengenai tiang gawang.
Sementara, Neymar sama sekali tidak memberikan ancaman kepada kiper Club Brugge, Simon Mignolet.
Berdasarkan statistik ESPN, PSG secara total hanya membuat empat tendangan mengarah ke gawang dari sembilan percobaan.
Di sisi lain, Club Brugge menciptkan 16 percobaan dengan tujuh tembakan tepat sasaran.
Simon Mignolet bahkan mengaku tidak banyak membuat keringat karena minimnya peluang yang diciptakan trio MNM.
"Saya tidak banyak bekerja, saya hanya membuat beberapa penyelamatan. Kami bermain sebagai tim yang kompak, itu merupakan permainan yang tepat," kata Simon Mignolet, sebagaimana dikutip dari Metro.
Menganalisis belum padunya trio MNM, Owen menyebut keberadaan Messi, Neymar, Mbappe tak lantas membuat PSG jadi favorit Liga Champions.
"Tapi penampilan ketiga pemain bersamaan membuat PSG jadi tim lebih lemah dan saya benar-benar tak mengerti mengapa mereka disebut salah satu favorit juara Liga Champions," kata Owen dikutip dari Daily Mail.
"Saya rasa tim-tim Inggris seperti Chelsea, Liverpool, Manchester City, dan Manchester United jauh lebih unggul dari PSG," ujar mantan pemain timnas Inggris ini.
Pelatih PSG, Mauricio Pochettino menyebutkan timnya memang perlu waktu untuk membuat kombinasi trio MNM bekerja sempurna.
"Saya senang dengan upaya defensif para penyerang. Kami harus lebih kuat di area permainan lainnya," kata Pochettino dilansir dari RMC Sport.
"Perlu bersaing, saling mengenal, saling memahami, dan bermain bersama agar ketiganya solid, tetapi itu bukan masalah hari ini. Kami tidak cukup kuat dalam pertandingan Liga Champions dan tidak senang dengan hasilnya. Kami memiliki pemain yang luar biasa. Kami butuh waktu," tutur Pochettino berkilah. (Tribunnews/Kompas.com/*)