TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain Arsenal, Mesut Ozil, kembali menginjakkan kaki di tanah Jerman.
Hal itu terasa 'spesial' bagi Mesut Ozil lantaran kejadian yang menyelimutinya beberapa tahun lalu masih belum luntur dari ingatan.
Namun, Ozil kini membuka lembaran baru dalam karier sepak bolanya.
Baca juga: Situasi Willian Bikin Arsenal Nostalgia dengan Kasus Mesut Ozil
Ia hijrah ke Turki untuk membela klub Fenerbahce.
Kehadiran pria berusia 32 tahun itu di tanah Jerman rupanya tak lepas dari kepentingan klubnya saat ini, Fenerbahce.
Tim papan atas Liga Turki itu rupanya harus melakoni laga Liga Eropa melawan salah satu klub asal Jerman, Eintracht Frankfurt.
Pertandingan antara Frankfurt dan Fenerbahce tersebut sudah terlaksana pada Jumat (17/9/2021) kemarin.
Baca juga: Liga Inggris: Arsenal Percayakan Pewaris Tahta Mesut Ozil kepada Bocah Ajaibnya
Hasil yang diraih kedua tim pun rasanya cukup adil.
Pasalnya, Frankfurt dan Fenerbahce harus berbagi angka 1-1 dalam laga tersebut.
Kesempatan mampir di Jerman sebenarnya akan dimanfaatkan Ozil untuk memenuhi mimpinya yang belum terwujud.
Salah satu mimpi terbesar eks pemain Real Madrid itu adalah ingin kembali bersua pelatih Joachim Low.
Sayangnya, cita-cita tersebut harus dipendam terlebih dahulu.
Pandemi Covid-19 yang masih merajalela menjadi sebab utama pertemuan tersebut urung digelar.
"Sayang sekali hal itu tidak bisa terjadi di Frankfurt karena situasi virus corona," ungkap Ozil, dikutip dari laman DW.
"Akan tetapi, Jogi (sapaan Low) tahu betul tentang Istanbul."
"Dan dia selalu disambut dan diundang di laga kandang Fenerbahce," sambungnya.
Untuk diketahui, Joachim Low merupakan mantan pelatih Fenerbahce sebelum berpetualang bersama Timnas Jerman.
Ozil mengaku akan sangat senang jika melihat mantan pelatihnya hadir di laga-laga Fenerbahce di Liga Turki.
Joachim Low sendiri juga ingin sekali bertemu dengan pemain bermata sayu itu.
Ia ingin menjernihkan suasana atas apa yang terjadi dengan sang pemain.
Sebagai informasi, Ozil memutuskan mundur dari Timnas Jerman pada 2018 lalu.
Hal itu terjadi setelah dirinya mengaku mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), Reinhard Grindel.
Semua itu terjadi setelah Ozil berfoto dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
"Perlakuan yang saya dapatkan dari DFB dan pihak lainnya membuat saya tidak ingin lagi mengenakan seragam Timnas Jerman," ucap Ozil.
"Saya merasa sudah tidak diinginkan dan segala yang sudah saya raih sejak debut di tahun 2009 seakan dilupakan begitu saja," pungkasnya.
Ia sedikit merinci tentang dugaan perlakuan rasisme yang dilakukan DFB dan presidennya.
"Di mata Grindel dan pendukungnya, saya seorang warga Jerman jika saya menang," kata Ozil.
"Tetapi saat saya kalah, saya adalah seorang imigran," tutupnya.
(Tribunnews.com/Guruh)