TRIBUNNEWS.COM - Peraih Ballon d'Or 2007, Ricardo Kaka menyebut ada satu striker yang saat ini memiliki kemiripan dengan Adriano.
Adalah Romelu Lukaku, bomber anyar Chelsea yang dimaksud legenda AC Milan itu.
Ricardo Kaka memiliki alasan tersendiri mengapa dirinya berani menyebut Romelu Lukaku adalah versi terbaru dari Adriano Leite.
Sebagaimana yang diketahui, Lukaku menemukan kembali jati dirinya sebagai penyerang tangguh bersama Inter Milan.
Baca juga: Fakta Menarik Inter Milan Cukur Bologna 6-1: Lautaro Martinez Merajalela dan Sejarah 71 Tahun Silam
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia: Inter Milan Rawan Dikudeta AS Roma, AC Milan Siap Pukul KO Juventus
Selama dua musim membela panji Inter Milan, Lukaku tak hanya menjadi jaminan keran gol bagi timnya.
Namun ia juga mengukir tinta emas lewat raihan Scudetto Liga Italia.
Sayang, ia akhirnya memutuskan untuk hengkang ketika namanya mulai menjadi pujaan Interisti.
Penyerang 28 tahun itu memilih menjadi bagian The Blues Chelsea pada bursa transfer musim panas ini.
Bersama The Blues, Lukaku sejauh ini sudah membukukan tiga gol.
Ricardo Kaka pun mengamati bagaimana sepak terjang bekas pemain WBA ini.
Ia menyinggung bahwa kegagalan AC Milan meraih Scudetto tak melulu soal inkonsistensi saja.
Namun faktor Lukaku yang menjadi garansi bagi gol Inter Milan, adalah satu di antara penyebab lainyya.
Bagi eks Real Madrid itu, Lukaku memiliki kemiripan permainan seperti rekan senegaranya, Adriano.
Adriano Leite merupakan bomber ganas sebelum dirinya terpuruk.
Adriano adalah bekas striker Inter Milan yang disebut-sebut layu sebelum berkembang.
Berbagai masalah dan budaya hidup yang tak sehat membuat Adriano gagal memenuhi ekspektasi.
Namun ia tetap dikenal sebagai satu di antara striker terbaik yang pernah dimiliki Brasl maupun Nerazzurri.
"Romelu Lukaku adalah striker nomor satu saat ini, ia mengingatkan saya kepada sosok Adriano," terang Kaka, dikutip dari laman Sportbible.
"Ia adalah update terbaru dari Adriano yang memiliki fisik, kecerdasan, kecepatan dan kekuatan," tegasnya.
"AC Milan musim lalu sempat memiliki asa untuk meraih gelar Liga Italia."
"Namun inkonsistensi bukan menjadi masalah satu-satunya (kegagalan AC Milan meraih gelar juara)."
"Inter Milan bersama Lukaku yang memenangi laga derbi mengambil alih perburuan gelar, dan saya rasa itu pantas bagi Inter untuk menang," terangnya.
Namun kini situasi berbeda.
Rajutan kasih Lukaku bersama Inter Milan sudah menjadi sejarah.
Lukaku mencoba menatap hasil yang lebih baik bersama Chelsea.
Sedangkan Inter Milan mencoba mempertahankan gelar juara musim lalu dengan deretan amunisi yang mengalami 'evolusi'.
(Tribunnews.com/Giri)