TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan seolah bangkit setelah kekalahan menyesakkan di ajang Liga Champions Eropa.
Di ajang Liga Italia Serie A, Inter seolah melampiaskan rasa sakit dikalahkan Real Madrid dengan peforma ciamik saat menghancurkan Bologna 6-1 di San Siro pada Sabtu (18/9/2021) malam.
Dua gol dari Edin Dzeko bersama gol dari Nicolo Barella, Lautaro Martinez, Milan Skriniar, dan Matias Vecino melengkapi kemenangan meyakinkan tersebut.
Ditaklukkan secara menyedihkan di akhir laga oleh Real Madrid pada laga tengah pekan lalu di ajang Liga Champions, Inter menampilkan permainan sempurna untuk bangkit.
Dilansir football-Italia, berikut lima hal di balik peforma impresif Nerazzurri di Liga Italia Serie A pekan keempat:
Baca juga: Berita Inter, Kehilangan Trio Lawan Fiorentina, Bos Nerazzurri Sekak Balik Pemilik La Viola
1) Matias Vecino Terbukti Berguna
Baca juga: Milo-Munster Kritik Gaya dan Metode Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Ladeni Satu Per Satu
Satu di antara sedikit pemain yang tersisa di Inter dari era Luciano Spalletti, adalah pemain Timnas Uruguay Matias Vecino.
Sang pemain seolah mampu membuktikan diri layak mendapat di skuad utama asuhan Simone Inzaghi seusai sukses mengatasi masalah cedera berkepanjangan yang sempat dia alami.
Penuh energi dan usaha, Vecino memainkan permainan yang solid dan menyumbang satu gol kemenangan atas Bologna.
Gol itu jadi sinyal dari Vecino buat Inzaghi dan para pendukung Inter bahwa dia masih bisa menjadi pilihan yang sangat berguna.
Dengan Arturo Vidal memulai musim dengan sangat baik, peforma Matias Vecino akan menjadi aset berharga bagi nerazzurri dalam hal kedalaman skuat.
Baca juga: Pemain Pilihan Shin Tae-yong Buat Timnas Indonesia Bikin Heran Paul Munster
2) Denzel Dumfires Seperti Ajak Interisti Lupakan Hakimi
Baca juga: Berita Manchester City, Raheem Sterling Bersedia ke Barcelona, Guardiola Ancam Mundur
Banyak kekhawatiran yang muncul tentang kekuatan Inter selepas kepergian Achraf Hakimi.
Mesti diakui, Achraf Hakimi merupakan satu di antara bek sayap kanan terbaik di dunia saat ini. Peran sentral Hakimi menjadi satu di antara kunci kesuksesan Nerazzurri meraih scudetto musim lalu.
Pemain penggantinya di Inter, pemain Timnas Belanda Denzel Dumfries, harus membutikan diri mampu menjadi sosok tepat mengisi peran vital pemain asal Maroko itu.
Momen pembuktian itu agaknya datang pada Sabtu malam di laga melawan Bologna.
Kuat dan berani seperti mesin turbo, mantan pemain PSV itu mampu merobek Bologna serta memberikan dua assist untuk rekan satu timnya.
Jika Denzel Dumfries terus menampilkan peforma seperti ini, kepergian Achraf Hakimi bukan lagi menjadi hal yang harus disesali oleh Interisti, pendukung setia nerazzurri.
Baca juga: Berita Chelsea, Jual Murah Rudiger, Butuh Rp 669 M Amankan Gelandang Spanyol, Skriniar Mau di Inter
3) Edin Dzeko Bungkam Kritik
Baca juga: Kabar Inter, Roberto Carlos Sebut Nerazzurri Gampang Ngos-ngosan, Dzeko Tak Lagi Berbisa
Meskipun usianya sudah berada di level gaek, si angsa dari Bosnia, Edin Dzeko menunjukkan kualitas mencetak golnya masih jauh dari kata memudar.
Edin Dzeko seolah mampu menjawab kritik kalau dia bukan lagi penyerang yang mematikan.
Masuk dalam skuad utama Inter melawan Bologna menyusul cederanya Joaquin Correa, Dzeko mengantongi dua gol saat menghancurkan Bologna di San Siro.
Memang Edin Dzeko bukan lah pemain tercepat akhir-akhir ini, tetapi permainan di lini pertahanan lawan dan kualitas mencetak golnya menambah kekuatan nyata pada gudang senjata yang dimiliki skuad asuhan Simone Inzaghi.
Label sebagai pengganti Romelu Lukaku boleh jadi sesuatu yang berlebihan bagi Edin Dzeko.
Pun, jika tugasnya adalah menambahkan daya gedor sekaligus sebagai pencetak gol yang cerdik ketika dia bermain, dia akan melakukan hal itu.
Baca juga: Milo-Munster Kritik Gaya dan Metode Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Ladeni Satu Per Satu
4) Dimarco & Dumfries Layak Jadi Starter Wingback Inter
Baca juga: Kabar AC Milan, Eriksson Yakin Inter K.O, Marchisio Sebut Rossoneri Lebih Kuat dari Juventus
Sejumlah eksperimen dilakukan pelatih Simone Inzaghi pada laga melawan Bologna. Hasilnya, terbuka opsi untuk menjadikan Denzel Dumfires dan Federico Dimarco menjadi starter.
Ivan Perisic dan Mateo Darmian memang pemain senior yang punya pengalaman lebih banyak, namun dengan metode dan pendekatan permainan yang dijalankan Inzaghi, dua nama tersebut terbukti lebih tepat.
Hal itu terbukti lewat aksi Dimarco dan Dumfries menyumbang assist pada laga melawan Bologna.
Kecepatan, kekuatan, kemampuan untuk mengumpan bola dan juga naik-turun lapangan adalah keterampilan yang dimiliki oleh DiMarco dan Dumfries.
Keduanya, meskipun mereka dapat dirotasi untuk menjaga kebugaran mereka pada waktu tertentu, layak menjadi starter bagi Inter di Liga Italia.
Baca juga: Berita Inter, Kehilangan Trio Lawan Fiorentina, Bos Nerazzurri Sekak Balik Pemilik La Viola
5) Anomali Nerazzurri di Kancah Kompetisi Eropa
Meski sudah mencetak 14 gol, tertinggi di liga Italia Serie A, Nerazzurri tidak bisa mencetak gol saat laga Rabu malam di Liga Champions melawan Real Madrid.
Sebuah anomali yang menuntun Inter kekalahan menyakitkan.
Gol menyesakkan dari Rodrygo di menit-menit akhir membuat Inter kalah, sebuah hal yang benar-benar menjadi pukulan keras setelah nerazzurri mengendalikan permainan.
Satu di antara analisis atas kekalahan itu, adalah banyaknya peluang gol yang tak bisa dimanfaatkan Lautaro Martinez dan Marcelo Brozovic.
Laga berikut Inter menghadapi Shakhtar dan Sheriff, Inter tak boleh lagi membuang-buang peluang.
Laga melawan Madrid seharusnya menjadi pelajaran bagi Inter bahwa di level teratas sepakbola Eropa mereka harus memanfaatkan keunggulan mereka saat berada di puncak dan menciptakan peluang. (oln/*)