TRIBUNNEWS.COM - Dua pelatih klub Liga 1, Milomir Seslija dan Paul Munster memberikan kritik terhadap keputusan dan gaya melatih pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Kritik itu meluncur setelah pelatih asal Korea Selatan itu mengumumkan nama-nama pemain yang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan (Training Center/TC) Timnas Indonesia.
Paul Munster, pelatih Bhayangkara FC, memberi kritik soal dasar keputusan Shin Tae-yong memanggil nama-nama pemain yang dia anggap tidak dalam kondisi bugar.
Paul Munster menyatakan keheranannya atas pemanggilan Evan Dimas dan Adam Alis ke skuad Garuda.
Baca juga: Pemain Pilihan Shin Tae-yong Buat Timnas Indonesia Bikin Heran Paul Munster
Baca juga: Berita Inter, Kehilangan Trio Lawan Fiorentina, Bos Nerazzurri Sekak Balik Pemilik La Viola
Evan Dimas dan Adam Alis, dua pemain asuhan Munster di Bhayangkara FC memang menjadi bagian dari 36 nama yang dipanggil ke Timnas.
Menurut Munster, keputusan Shin Tae-yong menyertakan dua nama itu termasuk hal yang membingungkan.
"Jadi pemain yang dipanggil itu adalah Evan dan Adam," ucap Paul Munster pasca-laga kontra Madura United (18/9/2021) seperti dikutip dari Bolanas.
Pelatih asal Irlandia Utara itu menuturkan, Evan dan Adam tidak dalam performa terbaik.
Dari tiga pertandingan Liga 1 musim ini, Evan hanya bermain sebagai starter satu kali, sedangkan dua sisanya sebagai pengganti.
Baca juga: Mau Merumput di Liga Spanyol, Egy Maulana Vikri Cuma Sebentar di FK Senica?
Untuk Adam Alis, ia mengawali seluruh tiga laga musim ini sebagai pemain pengganti.
"Yang membuat saya bingung adalah dalam tiga pertandingan terakhir, bisa dibilang mereka berdua bukanlah pemain starting di dalam tim," terang Munster.
"Dan mereka juga dalam pemulihan."
"Jadi bingung kenapa dua pemain yang dengan kondisi seperti itu masih dipanggil," katanya.
Shin Tae-yong kemungkinan memanggil Evan dan Adam lantaran pernah bekerja sama dengan dua pemain itu pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Juni silam.
Baca juga: Berita Chelsea, Jual Murah Rudiger, Butuh Rp 669 M Amankan Gelandang Spanyol, Skriniar Mau di Inter
Saat itu, Evan dan Adam memang menjadi salah dua dari sedikit pemain senior yang dipanggil memperkuat timnas Indonesia.
Shin Tae-yong menunjuk Evan menjadi kapten tiga laga di ajang itu, serta mencetak satu gol saat melawan Thailand.
Sebagai informasi, TC kali ini untuk timnas Indonesia, berlangsung fleksibel, dalam artian pemain bisa dilepas saat timnya bertanding di Liga 1 2021/22.
Sebagai contoh, Evan Dimas dan Adam Alis akan dikembalikan ke Bhayangkara FC menjelang pekan keempat Liga 1 2021/22.
Evan Dimas dan Adam Alis kemudian akan bergabung lagi ke TC timnas Indonesia selepas laga Bhayangkara FC vs Persebaya, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: Berita Inter, Kehilangan Trio Lawan Fiorentina, Bos Nerazzurri Sekak Balik Pemilik La Viola
Milo Tuding Shin Tae-yong Kebanyakan Latihan Fisik
Baca juga: Pemain Pilihan Shin Tae-yong Buat Timnas Indonesia Bikin Heran Paul Munster
Berbeda dari Paul Munster yang melontarkan kritik setelah dua anak asuhnya dipanggil ke Timnas, Milomir Seslija mengkritik setelah tak satu pun pemain PSM Makassar dipanggil ke skuad Garuda.
Diketahui, PSM Makassar yang kini duduk di peringakt enam klasemen Liga 1, menjadi satu di antara tim yang belum terkalahkan di liga.
Selain itu, slot pemain lokal di PSM juga melimpah, mengingat klub itu hanya memiliki dua pemain asing.
Milomir Seslija pun terang-terangan mengkritik metode kepelatihan Shin Tae-yong.
"Menurut saya, terlalu banyak latihan fitness di timnas," tutur Milo seusai PSM mengandaskan Persebaya (18/9/2021) dilansir Bolanas.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik Kemenangan PSM Makassar 3-1 Atas Persebaya, Juku Eja Naik ke Posisi Enam
"Padahal pemain-pemain Indonesia itu lahir dengan kebugaran yang bagus," tambahnya.
Pelatih yang pertama kali tiba di Indonesia pada 2011 itu tidak menyukai cara Shin Tae-yong yang menerapkan standar Korea Selatan pada pemain Indonesia.
"Pelatih timnas Indonesia bawa apa yang dia mau, dia mau buat seperti pemain-pemain Korea, seharusnya dia beradaptasi dengan semua yang ada di Indonesia ini," urai Milo.
"Dia harus lakukan pendekatan yang berbeda, jangan apa yang dilakukan di Korea juga dilakukan di sini," imbuhnya.
Lebih jauh, Milo kini mengakui bisa memahami tidak harmonisnya hubungan Shin Tae-yong dengan direktur teknik PSSI Indra Sjafri.
"Kita lihat direktur teknik (Indra Sjafri) kadang tak sepaham dengan pelatih timnas Indonesia," katanya.
Indra Sjafri memang memiliki riwayat buruk mengenai hubungan dengan Shin Tae-yong di Indonesia.
Shin Tae-yong sempat menuding Indra Sjafri sebagai pelatih indisipliner dalam pemusatan latihan timnas Indonesia di Thailand pada 2020 silam.
Indra Sjafri yang semula bertindak sebagai asisten pelatih pun digeser menjadi direktur teknik PSSI.
Baca juga: Osvaldo Haay Ingin Buktikan Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Jawab Satu Per Satu
Shin Tae-yong rupanya memantau kritik yang datang atas keputusan dan gaya kepelatihannya di Timnas Indonesia.
Dia menjawab satu per satu kritik yang datang.
Atas kritik yang datang dari Paul Munster, pelatih dari Korea Selatan itu menjelaskan alasannya memanggil Evan Dimas dan Adam Alis ke pemusatan latihan.
Shin menjelaskan, Evan dan Adam adalah dua pemain yang pernah mengikuti TC di Dubai. Pemanggilan saat ini, kata dia, untuk memastikan sendiri kondisi dan perkembangan para pemain.
"Terima kasih atas pertanyaan Coach paul munster. Mungkin saja Coach paul bisa berpikir mengapa Evan dan Adam yang dipilih sebagai pemain Tim Nasional. Tetapi Pemain-pemain tersebut sudah pernah gabung saat pertandingan di dubai, jadi saya ingin melihat langsung dan cek kondisi pemain,".
"Kami, coaching staff sudah memantau para pemain semenjak piala menpora dan liga sampai weeks-3. Dengan adanya 2 event yang kami ikuti, yaitu playoff dan AFC U-23 maka kami memilih pemain untuk mempersiapkan ke 2 event tersebut termasuk mengikutsertakan pemain berusia u-23,".
Dalam unggahan di akun Instagram resminya, @Shintaeyong7777, Shin Tae-yong juga menjawab soal kritik Milo terkait gaya melatihnya yang dianggap terlalu menekankan pada aspek fisik.
Benarkah kondisi pemain-pemain Indonesia sudah dalam kebugaran yang baik?
Secara lugas, Shin Tae-yong menyebut, aspek fisik pemain memang menjadi dasar penting dalam pengembangan Timnas Indonesia.
Hal itu, kata Shin, merupakan penunjang dasar kemampuan olah bola yang dimiliki para pemain Indonesia.
“Kepada coach Milo (PSM Makassar) terima kasih atas pendapatnya. Menurut saya sepakbola itu sangat dibutuhkan fisik dasar. Saya menilai para pemain Indonesia pasti akan menjadi lebih baik, jika para pemain dapat meningkatkan fisik. Skill individu para pemain Indonesia sangat baik tetapi jika meningkatkan kemampuan fisik pasti sepakbola Indonesia akan menjadi lebih kuat,” tulis Shin Tae-yong dengan foto unggahan Coach Milo beserta kritikannya, Senin (20/9/2021).
“Sekali lagi terima kasih atas pendapat yang diberikan oleh coach Milo. Semoga tim atau klub Coach menjadi lebih baik dan kuat,” sambungnya.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong baru saja memanggil 36 pemain guna menjalani TC yang dipersiapkan untuk tampil menghadapi Taiwan pada babak playoff Kualifikasi Piala Asia 2023, Oktober mendatang. (oln/jid/bolanas/*)