News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Masalah Juventus Lebih Besar daripada Kehilangan Cristiano Ronaldo, Tantangan Allegri Musim Depan

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih kepala Juventus Italia Massimiliano Allegri meninggalkan lapangan pada akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Spezia dan Juventus pada 22 September 2021 di stadion Alberto-Picco di La Spezia.

TRIBUNNEWS.COM - Juventus meraih kemenangan perdana musim ini? Jangan girang, masalah Si Nyonya Tua belum selesai, allenatore, Massimiliano Allegri masih punya segudang tugas yang harus diselesaikan.

Juventus meraih kemenangan perdana dengan susah payah ketika melawat ke markas Spezia.

Si Nyonya Tua, julukan Juventus bahkan harus tertinggal 2-1 karena gol Gyasi dan Antiste setelah Moise Kean membuka keunggulan lebih dulu.

Bahkan penyerang Spezia, Gyasi dalam pertandingan itu seakan mencemooh Juventus dengan menirukan selebrasi sang megabintang Cristiano Ronaldo yang saat ini telah berseragam Manchester United.

'Siuuu!' Gyasi membuat gerakan menyerupai Ronaldo, berputar di udara dan mengayunkan tangannya ke samping saat menapaki kakinya di lapangan.

Baca juga: Juventus Temukan Pengganti Cristiano Ronaldo dalam Diri Moise Kean

Banyak yang menilai, rentetan hasil buruk Juventus musim ini tak lepas dari hengkangnya sang mesin gol Cristiano Ronaldo.

Tapi, spekulasi itu dianggap hanya segelintir dari sekian banyak permasalahan Juventus untuk musim ini.

Sekalipun ada Cristiano Ronaldo, Juventus tidak akan terhindar dari kekalahan dengan umpan-umpan panjang yang sederhana, seperti gol kedua Spezia melalui Jenis Antiste.

Perlu disadari, saat masih dibela Cristiano Ronaldo, Juventus tetap harus merelakan mahkota Serie A Liga Italia untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Kedigdayaan Si Nyonya Tua nyatanya kian tergerus, tidak hanya di Liga Italia untuk saat ini, tetapi juga di kancah Eropa yang menunjukkan bahwa mereka semakin menjauh dari tujuan untuk menaklukkan Eropa sejak mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid, pemikiran saat itu.

Pelatih kepala Juventus Italia Massimiliano Allegri meninggalkan lapangan pada akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Spezia dan Juventus pada 22 September 2021 di stadion Alberto-Picco di La Spezia. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Bagi Massimilliano Allegri, Juventus sangat membutuhkan kemenangan untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka.

Racikan dalam formasi Bianconeri pun dicoba oleh pelatih yang membawa Juventus raih lima Scudetto Serie A beruntun ini.

Federico Chiesa yang absen sejak jeda internasional kembali dalam starting XI.

Serangan Juventus saat melawan Spezia didominasi dari sektor kanan melalui Chiesa.

Dalam statistik Squawka menuliskan, Chiesa melakukan 64 sentuhan, 11 duel yang dimenangkan, 8 peluang yang dihasilkan, 8 bola yang berhasil diamankan, 6 tekel, empat shoot, dan sebiji gol usai combacknya karena cedera saat membela Gli Azzurri Italia di jeda internasional lalu.

Allegri akhirnya kembali memilih De Ligt untuk menghiasi line-up. Pemain yang dianggap 'alternatif bagi Allegri karena Chiellini yang tengah sakit ini justru membawa keberuntungan untuk Si Nyonya Tua.

De Ligt dan Chiesa sama halnya dengan Juventus, memulai musim ini dengan sulit.

Baca juga: Berita Juventus, Allegri Sebut Juve Menang Beruntung, Federico Chiesa Mau Dibajak Muenchen-Dortmund

Jika Chiesa cedera saat jeda internasional, sementara De Ligt dikabarkan bersiteru antar pemain dan pelatihnya.

Tapi tidak bisa dipungkiri, Allegri membutuhkan dua sosok krusial ini.

De Ligt membuktikan dirinya sebagai pemenang dalam pertandingan melawan Spezia. Dia mencetak gol penentu kemenangan.

Itu tidak mudah karena dia harus meninggalkan pos nya di lini belakang untuk membantu serangan dari skema tendangan penjuru.

Beruntung bagi Juventus, keputusan pemain Belanda itu tepat, maju di saat Juventus membutuhkan gol.

Pelatih yang menukangi AC Milan itu tak segan mengungkapkan, timnya beruntung bisa keluar dari penderitaan saat melawan Spezia.

Penyerang Juventus Federico Chiesa (kiri) mengungguli bek Spezia Italia Simone Bastoni selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Spezia dan Juventus pada 22 September 2021 di stadion Alberto-Picco di La Spezia. (ANDREAS SOLARO / AFP)

"Untungnya kami memenangkan pertandingan dengan penderitaan," kata Allegri usai pertandingan kepada DAZN, dikutip dari Football Italia.

"Kalau tidak, kami mungkin berpikir kami melakukannya dengan baik dan tidak ada lagi yang bisa dilakukan," sambungnya.

Rentetan hasil buruk Juventus musim ini adalah kekhawatiran yang mendesak bagi Allegri.

Bukan hanya kepergian Cristiano Ronaldo, melainkan juga beberapa sektor yang menjadi titik lemah tim saat ini.

Ulasan The Guardian menyebutkan, lini tengah Juventus tetap kacau sejauh ini, banyak pemain yang tampil buruk dan hanya segelintir dari mereka yang mampu membangun permainan.

Kelemahan juga disoroti di posisi full-back, dengan Alex Sandro menjadi pemain bayangan seperti tiga tahun lalu, dan peran Quadrado yang kini sudah berusia 33 tahun.

Di sektor terdepan, Juventus kini mengandalkan Paulo Dybala, tetapi pemain timnas Argentina yang potensial itu belum konsisten.

Goal Internasional juga menjabarkan, bagaimana masalah Juventus dalam sektor-sektor tersebut.

Area bermasalah Juventus tetap berada di lini tengah dan pertahanan.

Bahkan kehadiran Cristiano Ronaldo sejatinya menutupi masalah yang ada dalam tim saat itu.

Juventus sejauh ini belum mencatatkan cleansheet di Liga Italia, telah kebobolan dalam delapan gol dalam lima pertandingan pembuka musim ini.

Jika berkaca dari masalah serupa musim 2010/2011, Juventus bakal finisi di peringkat 7 pada akhir musim.

Beban ini jelas ada di pundak Allegri, harapanya adalah bisa melakukan hal yang sama di musim keduanya di Turin, seperti Antonio Conte bersama Inter Milan.

Apakah bisa Allegri mengikuti jejak Antonio Conte juga bakal menjadi pertanyaan.

Mesalah Juventus tidak hanya berkutat dengan poros antar-lini saja, melainkan dari sisi klub dan finansial.

Karena masalah finansial tersebutlah Allegri tidak mendapatkan pemain yang dia inginkan selama musim panas kemarin.

Dia tidak terkesan dengan beberapa pemain yang ada dalam skuat Bianconeri saat ini.

Seperti halnya Adrien Rabiot dan Weston McKennie ketika tampil under performa melawan AC Milan akhir pekan lalu.

Allegri emosi usai pertandingan yang berakhir imbang itu, dia tertangkap kamera keluar lapangan sambil berteriak, "Dan (orang-orang) ini ingin bermain untuk Juventus!"

Tapi setidaknya, keduanya turut berjuang ketika menghadapi Spezia.

Rabiot dan McKennie menghasilkan beberapa peluang yang bisa dikonversikan menjadi gol.

"Saya harus memuji para pemain karena tidak mudah bermain melawan Spezia yang begitu bagus dan saya tidak terlalu marah hari ini karena saya tidak ingin memukul para pemain setiap hari," kata Allegri, dikutip dari Goal Internasional.

"Tapi kita harus mengeluarkan mereka dari zona nyaman mereka, jika tidak, itu akan menjadi berantakan.

Juventus memang sudah keluar dari zona merah degradasi Serie A, namun mereka belum sepenuhnya keluar dari masalah.

Si Nyonya Tua akan menghadapi Sampdoria akhir pekan ini dalam lanjutan Liga Italia sebelum mendapatkan ujian berat dari Chelsea di Liga Champions.

Berita terkait Liga Italia

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini