TRIBUNNEWS.COM - Mantan gelandang Inter Milan, Borja Valero percaya bahwa Nerazzurri sudah melakukan segalanya saat bertarung melawan Atalanta yang berakhir imbang 2-2 di San Siro, Sabtu (25/9/2021).
Menurutnya, Inter hanya tidak beruntung terkait hasil akhir pertandingan.
Berbicara kepada DAZN setelah pertandingan, pemain berusia 36 tahun itu memuji upaya Nerazzurri dalam pertandingan tersebut.
Dilansir dari situs resmi Lega Serie A, Inter sebenarnya tampil lebih mendominasi dengam penguasaan bola mencapai 51 persen.
Inter Milan juga memiliki 20 peluang, sebanyak 7 di antaranya mengarah tepat sasaran.
Sedangkan Atalanta punya 23 kesempatan dengan 5 di antaranya mengarah ke gawang.
Baca juga: Berita Inter Milan, Koleksi 11 Pencetak Gol, Adu Cepat Lawan Juventus Gaet Timothy Castagne
Baca juga: Kabar AC Milan, Hari Besar Trah Maldini, Shevchenko Kirim Pesan Buat Daniel
Inter unggul cepat pada menit ke-5 lewat tendangan voli striker Lautaro Martinez memanfaatkan umpan gelandang Nicolo Barella.
Atalanta menyamakan skor menjadi 1-1 pada menit ke-30 lewat sepakan melengkung kaki kiri dari jarak jauh dari penyerang, Ruslan Malinovskyi.
Sekira delapan menit berselang, Atalanta berbalik unggul 2-1 lewat tendangan voli kaki kiri Rafael Toloi yang tak bisa dibendung kiper Inter Milan, Samir Handanovic.
Pada babak kedua, Inter mengambil alih permainan dengan serangan beruntun. Hingga pada menit ke-71, Nerazzurri bisa menyamakan kedudukan.
Baca juga: Update Bursa Transfer, Napoli-Inter-Milan Berebut Tolisso, Chelsea Intip Chiesa, City Buru Mbappe
Proses gol I Nerazzurri diawali dengan tusukan Federico Dimarco ke dalam kotak penalti Atalanta.
Dimarco lalu melepaskan sepakan kaki kiri dari jarak dekat. Namun, penjaga gawang Atalanta, Juan Musso, masih bisa menepis bola.
Bola liar langsung disambar Edin Dzeko dengan sontekan kaki kiri. Skor seri 2-2.
Pada menit ke-86, Inter Milan mempunyai kans emas kembali unggul. Pasalnya, wasit Fabio Maresca memberikan Inter penalti setelah bek La Dea, Merih Demiral, menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.
Federico Dimarco pun maju sebagai eksekutor.
Namun, sepakan penalti kaki kiri Dimarco hanya membentur mistar gawang Atalanta.
Skor 2-2 tetap tidak berubah hingga wasit Fabio Maresca meniupkan peluit tanda pertandingan selesai.
Baca juga: Scudetto Bukan Lagi Mimpi Bagi AC Milan, Dua Pemain Bisa Main Lawan Atletico, Ibra Bukan Superman
Permainan 25 Menit yang Gila
Baca juga: Berita AC Milan: Kuat, Bertalenta, Serba-Bisa, Yacine Adli Pemain Ideal Pengganti Franck Kessie
Atas hasil itu, Valero percaya mantan timnya hanya kurang beruntung soal akhir akhir.
Inter dianggap sudah melakukan cukup banyak tekanan meski belum mendapatkan hasil yang diinginkan.
“Kedua tim ingin menang, ada periode (momentum) yang bagus untuk keduanya,” katanya tentang peforman kedua tim.
Tentang peforma kiper Inter Samir Handanovic, Borja Valero menilai sebenarnya sang kiper bisa berbuat lebih banyak.
"Tetapi tidak mudah untuk mengambil tembakan tertentu dengan penembak yang dimiliki Atalanta, tidak mudah untuk menahan bola tertentu.”
Baca juga: Berita Chelsea, The Blues Lebih Kuat dari Man United, Bayern Munich Plot Rudiger Gantikan Sule
“Saya terkejut dengan Dimarco yang mengambil penalti,” lanjutnya.
“Dia mengambilnya dengan percaya diri. Dia melakukan kesalahan tetapi menunjukkan keberanian besar dalam mengambil tanggung jawab dalam pertandingan seperti ini. Dia memiliki keberanian.”
“Inter memainkan 25 menit yang gila (luar biasa). Pada akhirnya, saya pikir Inter bermain cukup baik untuk membalikkan keadaan dan tidak berhasil sepenuhnya,” katanya.
Tentang gelandang Hakan Calhanoglu, dia mengatakan bahwa “Dampak yang dia dapatkan di game pertama sangat kuat dan oleh karena itu setelah dampak itu adalah normal bahwa orang selalu mengharapkan tipe performa tertentu.”
“Jelas tidak mudah untuk selalu memiliki kecepatan dan gaya bermain yang sama,” pungkasnya. “Mungkin ada ekspektasi tinggi, tetapi dia adalah pemain hebat dan dia akan kembali untuk menunjukkan kepada kami hal-hal yang telah dia tunjukkan kepada kami di masa lalu,” kata dia.
Baca juga: Berita Milan, Trio Muda Kian Mengilap, Colombo Bisa Ditukar, Rebutan Wonderkid Belanda Lawan Arsenal
Eksekusi Penalti Dimarco Perintah Inzaghi
Baca juga: Kabar AC Milan, Hari Besar Trah Maldini, Shevchenko Kirim Pesan Buat Daniel
Pelatih Inter Simone Inzaghi kecewa karena Federico Dimarco tidak dapat mengonversi penalti yang akan membuat timnya unggul 3-2 melawan Atalanta.
Namun, dia enggan menyalahkan sang pemain dan mengatakan dia sebagai sosok yang bertanggung jawab dalam pemilihan eksekutor penalti.
“Pertandingan yang sangat menarik,” kata Inzaghi.
“Para penggemar akan menikmatinya. Masih ada rasa pahit setelah babak kedua itu: kami seharusnya pantas mendapatkan sesuatu yang lebih tanpa mengurangi performa luar biasa Atalanta.”
“Kami berantakan setelah penalti yang gagal, tetapi dalam dua puluh menit pertama babak pertama dan sepanjang babak kedua kami melihat Inter yang luar biasa melawan tim yang sangat kuat.”
“Semua orang harus terus berlatih seperti ini, mereka membantu kami dengan meningkatkan level tim. Sanchez juga masuk dengan cara terbaik.”
Baca juga: Update Bursa Transfer, Napoli-Inter-Milan Berebut Tolisso, Chelsea Intip Chiesa, City Buru Mbappe
“Vecino melakukannya dengan sangat baik, seperti yang dilakukan Dumfries, Sanchez,” ujar Inzaghi.
“Mereka berkembang. Dan jangan lupa juga D'Ambrosio dan Gagliardini yang punya masalah tapi sangat penting bagi saya. Kami membutuhkan semua orang dalam hal waktu dan ritme tim.”
Tentang keputusan Dimarco untuk mengeksekusi tendangan penalti di pengujung babak kedua, Inzaghi berkata itu adalah tanggungjawabnya terkait pemilihan penendang penalti.
“Itu (tanggung jawab) milik saya. Pagi ini Calhanoglu dan Lautaro juga berlatih, tetapi mereka tidak lagi berada di lapangan. Kemudian kami juga memiliki Perisic.”
“Saya minta maaf karena dia membuat awal yang bagus untuk musim ini dan dia pantas mendapatkan gol kemenangan di San Siro. tapi senang karena saya melihat tim berjuang sampai akhir,” kata dia.
Baca juga: Scudetto Bukan Lagi Mimpi Bagi AC Milan, Dua Pemain Bisa Main Lawan Atletico, Ibra Bukan Superman
“Ada dua puluh menit di babak pertama ditambah lima puluh menit di babak kedua,” katanya.
“Jangan lupa bahwa Atalanta adalah lawan dengan kualitas mutlak. Kami menerima hasilnya, tapi kami pantas mendapatkan lebih.”
Soal performa gelandang Niccolo Barella, Inzaghi memberikan pujian terhadap sang pemain.
“Dia telah bermain seperti ini selama bertahun-tahun, saya tidak terkejut. Dia seorang gelandang modern yang lengkap, yang harus terus seperti ini,” kata Simone Inzaghi. (oln/*)