TRIBUNNEWS.COM - Liga Champions merupakan kompetisi yang mempertemukan tim-tim terbaik di benua Eropa.
Tak heran, banyak laga di Liga Champions yang mendulang banyak gol dan melahirkan aksi-aksi menawan dari pemain kelas dunia.
Sepanjang sejarah digulirnya Liga Champions, ada catatan menarik yang tidak boleh dilupakan oleh penikmat sepak bola.
Baca juga: Porto vs Liverpool: Panggung bagi Roberto Firmino, Topang Salah dan Mane Cetak Gol
Baca juga: Liga Champions, PSG vs Man City: Duel Dua Tim Agresif, Potensi Tercipta Banyak Gol
Catatan menarik tersebut adalah, ada deretan pemain yang berhasil mencetak hat-trick, namun tak mampu membawa timnya terhindar dari kekalahan.
Siapa sajakah mereka? berikut rangkumannya!
1. Ronaldo (Real Madrid)
Ronaldo menjadi pemain pertama yang mencetak hat-trick di Liga Champions, namun berakhir dengan kekalahan.
Di Leg pertama Liga Champions musim 2002/2003, Real Madrid berhasil mengalahkan Manchester United dengan skor 3-1.
Saat itu, gol-gol Los Blancos berhasil dicetak oleh Luis Figo, dan dua gol Raul Gonzalez.
Bermodal kemenangan meyakinkan di kandang, Real Madrid datang ke Old Trafford dengan rasa percaya diri yang tinggi.
Meski sudah unggul dengan defisit dua gol, tak mempuat Los Blancos bermain bertahan.
Dan benar saja, gol pertama di laga itu justru hadir dari tim tamu, Real Madrid.
Umpan manis dari Guti Hernandez mampu diselesaikan dengan dingin oleh Ronaldo, ia berlari lebih cepat dari Rio Ferdinand lalu melakukan tendangat keras yang tak mampu dibendung, Van Der Sar.
Tak ingin tinggal diam, Setan Merah berhasil menyamakan kedudukan lewat kaki Van Nistelrooy menyambut umpan Ole Gunnar Solskjaer.
Namun, lagi-lagi lewat kaki seorang Ronaldo, Real Madrid mampu kembali unggul. Pemain asal Brasil itu berhasil mencetak gol dengan udah lewat umpan manis Roberto Carlos.
Asa Setan Merah kembali muncul setelah bek Real Madrid Ivan Helguera melakukan gol bunuh diri di menit 52.
Sayangnya, Ronaldo sebagai pemain terbaik di dunia saat itu, benar-benar menjadi mimpi buruk Manchester United.
Ronaldo kembali mencatatkan namanya di papan skor sekaligus menorehkan hat-trick pada menit 59.
Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti menghujam gawang Setan Merah, skor pun menjadi 2-3 untuk keunggulan Los Blancos.
Sebenarnya, dua gol David Beckham di penghunjung laga mampu membuat tuan rumah berhasil menang dengan skor 4-3.
Namun, Real Madrid-lah yang berhak lolos ke babak selanjutnya karena unggul agregat gol tandang.
2. Gareth Bale (Tottenham Hotspur)
Gareth Bale berhasil menjadi sorotan seluruh dunia setelah sukses menorehkan hat-trick luar biasa di Liga Champions musim 2010/2011.
Kapten Timnas Wales itu mencetak Hattrick untuk Tottenham ke gawang Julio Cesar, kiper Inter Milan.
Seluruh gol sukses dicetak Bale pada babak kedua dalam posisi tertinggal 0-4.
Gol pertama Bale datang di menit ke-52. Bermain di posisi sayap kiri, Bale yang saat itu berusia 21 tahun, melakukan solo-run mulai dari sepertiga akhir pertahanan.
Memasuki tengah lapangan, Bale berhasil lolos dari penjagaan Maicon dan Javier Zanetti.
Bola terus digiring Bale hingga masuk ke dalam kotak penalti Inter, dan Zanetti terus menguntit sampai akhirnya tertinggal jauh.
Bek tengah Inter, Walter Samuel coba menutup laju Bale, namun usahanya sia-sia. Bale dengan cepat mengarahkan bola ke tiang jauh dan berhasil menjebol gawang Julio Cesar.
Bale kembali membuat aksi yang sama di gol kedua pada menit ke-90.
Pemain dengan postur 185 cm itu mendapat bola dari umpan Jermain Jenas.
Bale kembali melakukan aksi solo-run, sekaligus kembali mengelabuhi penjagaan Zanetti.
Memiliki ruang tembak, ia langsung melepaskan tembakan yang mengarah ke pojok kiri gawang Inter Milan.
Tottenham memperkecil ketertinggalan menjadi 3-4 di masa injury time.
Bale mencetak gol ketiganya dalam laga tersebut setelah menyambar umpan Aaron Lennon yang menyelinap dari tengah.
Pemain yang saat ini berkostum Real Madrid itu berada dalam posisi bebas setelah Zanetti telat balik ke posisinya saat dalam situasi serangan balik.
Tendangan kaki kiri Bale kembali menghujam Julio Cesar, kiper asal Brasil itu seakan tak percaya gawangnya dibobol oleh bocah 21 tahun untuk ketiga kalinya.
3. Irfan Kahveci (Istanbul Basaksehir)
Irfan Kahveci berhasil mencantumkan namanya dalam sejarah, sebagai pemain pertama yang berhasil mencetak hat-trick lewat tendangan dari luar kotak penalti.
Pemain asal Turki itu berhasil mencetak hat-trick lewat tendangan jarak jauh menakjubkan dalam kekalahan 4-3 Istanbul Basaksehir dari lawannya asal Jerman, RB Leipzig.
Gol pertama Kahveci berhasil ia cetak melalui skema corner ciamik dari Istanbul Basaksehir, Kahveci yang memiliki ruang tembak, langsung melakukan plesing ke pojok kiri gawang Leipzig.
Leipzig sebelumnya memimpin dua gol melalui Yussuf Poulsen dan Nordi Mukiele, sebelum Dani Olmo memperbesar keunggulan tim tamu menjadi 3-1 di babak kedua.
Di babak kedua, gelandang berusia 26 tahun tersebut berhasil menorehkan hattrick menawan melalui sepakan kaki kirinya.
Gol ketiganya mampu menjadi goal of the week Liga Champions saat itu.
Sepakan tendangan bebas Kahveci sukses membuat kiper Leipzig, Peter Gulacsi, hanya berdiri terdiam menatap bola melengkung yang ia lesatkan.
Sayangnya, gelontoran gol indah yang disarangkan Kahveci tak mampu membuat timnya menang di laga itu.
Gol perpanjangan waktu yang dicetak oleh Alexander Sorloth, sukses mengantar Leipzig membawa pulang tiga poin.
4. Christopher Nkunku (RB Leipzig)
Tiga gol Nkunku ke gawang Manchester City, menjadikannya sebagai orang keempat yang mencetak hat-trick di Liga Champions untuk tim yang kalah.
Saat itu, RB Leipzig dikalahkan oleh tim asuhan Pep Guardiola dengan skor 6-3 dalam partai pembuka grup A Liga Champions 2021/2022.
Tiga gol Nkunku tercipta pada menit 42, 51, dan 73.
Pemain berusia 23 tahun itu, mencetak dua gol pertamanya dengan sundulan memanfaatkan umpan Nordi Mukiele dan Daniel Olmo.
Gol ketiganya berhasil dicetak dengan indah, menyambut umpan Yussuf Poulsen, Nkunku yang lolos dari jebakan offside, melepaskan tendangan keras ke pojok kanan gawang Ederson.
Sayangnya, performa gemilang pemain asal Prancis itu tak mampu mengindarkan Leipzig dari kekalahan telak melawan Manchester City.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)