News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Sorotan Liga Champions: Malam Mengerikan Barcelona Jilid Kedua, Noda Hitam Blaugrana Era Koeman

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reaksi pelatih Barcelona dari Belanda Ronald Koeman setelah pertandingan sepak bola grup E babak pertama Liga Champions UEFA antara Benfica dan Barcelona di stadion Luz di Lisbon pada 29 September 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Sorotan tajam mengarah kepada Barcelona yang kembali menelan kekalahan telak saat menjalani matchday kedua Liga Champions, Kamis (30/9/2021) dinihari tadi.

Barcelona yang bertindak sebagai tim tamu secara tak terduga dipermalukan Benfica dengan skor tiga gol tanpa balas di Estadio da Luz, Portugal.

Gol Darwin Nunez (3, 79) dan Rafa Silva (69) membawa Benfica mempermalukan tim sekelas Barcelona yang dibesut Ronald Koeman.

Kekalahan telak melawan Benfica meninggalkan noda hitam bagi tim yang selama bertahun-tahun mampu bermain konsisten di Liga Champions tersebut.

Barcelona untuk kedua kalinya dalam sejarah kompetisi Eropa menorehkan noda berupa dua kekalahan beruntun dalam dua laga pembuka Liga Champions.

Baca juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam: Barcelona Dipermalukan Benfica, Nasib Berkebalikan MU & Chelsea

Baca juga: Pekan Sempurna Cristiano Ronaldo dan Messi, Gol Sarat Makna Bagi MU & PSG di Liga Champions

Pemain depan Benfica Uruguay Darwin Nunez (kiri) berdebat dengan pemain depan Barcelona, ??Memphis Depay, selama pertandingan sepak bola grup E putaran pertama Liga Champions UEFA antara Benfica dan Barcelona di stadion Luz di Lisbon pada 29 September 2021. (PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP)

Tim Catalan secara tidak langsung mengulangi catatan kelam yang pernah diukirnya pada musim 1972/1973.

Lebih lanjut, kekalahan melawan Benfica juga membuat Barcelona memiliki malam yang mengerikan jilid kedua di Liga Champions.

Barcelona tercatat juga pernah mengalami kekalahan tragis di tempat yang sama, tepatnya dua tahun silam.

Kala itu Barcelona dipermalukan Bayern Munchen dengan skor 8-2 pada babak perempat final Liga Champions musim 2019/2020.

Kekalahan itu akhirnya diperparah dengan raihan yang hampir sama saat Barcelona dipaksa mengakui keunggulan Benfica dengan skor tiga gol tanpa balas, dinihari tadi.

Reaksi pelatih Barcelona dari Belanda Ronald Koeman selama pertandingan sepak bola grup E putaran pertama Liga Champions antara Barcelona dan Bayern Munich di stadion Camp Nou di Barcelona pada 14 September 2021. (LLUIS GEN / AFP)

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman mengakui timnya sangat sulit menerima kekalahan telak seperti itu dalam ajang sekelas Liga Champions.

"Sulit menerima hasil ini, saya rasa skornya tidak sesuai dengan jalannya pertandingan yang kita tonton," ujar Koeman dilansir laman resmi Uefa.

"Meski sempat tertinggal dengan cepat, kami mampu bermain bagus sebelum akhirnya skor berubah lagi menjadi 2-0,".

"Saya tidak akan mencoba berdebat tentang tim ini, tidak ada gunanya membandingkan tim ini dengan tahun-tahun sebelumnya,".

"Saya hanya memberikan pendapat saya tentang pekerjaan saya di klub ini, saya merasa didukung oleh para pemain dan sikap mereka," tambahnya.

Gelandang Spanyol Barcelona Sergio Busquets, bek Barcelona Prancis Clement Lenglet dan penyerang Denmark Barcelona Martin Braithwaite bereaksi pada akhir pertandingan sepak bola liga Spanyol Levante UD melawan FC Barcelona di stadion Ciutat de Valencia di Valencia pada 11 Mei 2021. (JOSE JORDAN / AFP)

Baca juga: Hasil Liga Champions: Gol Telat Cristiano Ronaldo Antarkan Manchester United Kalahkan Villarreal

Baca juga: Hasil Liga Champions, Lukaku Terkunci di Depan, Chelsea Masih Ditahan Juventus di Turin

Hal senada juga disampaikan Sergio Busquets yang berstatus sebagai kapten utama Barcelona.

Pemain senior Barcelona itu sangat sulit menjelaskan apa yang dialami timnya saat ini.

"Sulit untuk menjelaskan dimana kami berada sekarang, kami kebobolan terlalu awal lalu bisa bermain baik dan menciptakan peluang,".

Barcelona pun harus rela berada di posisi juru kunci Grup E dengan raihan nol poin dengan catatan enam kali kebobolan tanpa bisa mencetak gol sama sekali.

Performa mengecewakan Barcelona dalam mengawali kompetisi Liga Champions tentu menjadi evaluasi besar bagi Koeman selaku pelatih tim.

Menarik untuk melihat bagaimana nasib Koeman setelah gagal membawa Barcelona meraih hasil bagus dalam dua laga pembuka Liga Champions musim ini.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini