Pendekar Cisadane memanfaatkan sisi flank permainan yang dihuni oleh M Toha dan Irsyad Maulana.
Kecepatan dua winger Persita ini kerapkali membuat posisi fullback Borneo FC kalang kabut.
Sedangkan dari kubu Pesut Etam, J Bustos menjadi motor permainan tim. Ia kerap kali mengancam gawang Dhika Bhayangkara melalui umpan-umpannya maupun tembakan dari luar kotak penalti.
Selain itu, Francisco Torres juga menjadi momok tersendiri di area kotak penalti Persita.
Ia membutuhkan dua pengawalan untuk menghentikan aksinya dalam meneror gawang Pendekar Cisadane kawalan Dhika Bhayangkara.
Persita Tangerang mendapatkan peluang pertama pada menit ke-18 melalui Ahmad Nurhardianto.
Sepakan mantan pemain Arema FC masih dapat diantisipasi kiper Borneo FC, Angga Saputra.
Pendekar Cisadane terus menerus melancarkan serangan. Kesulitan menembus pertahanan Pesut Etam membuat anak asuh Widodo C Putro memilih opsi lain.
Aldi Al Achya mencoa peruntungannya di menit ke-20 melalui sepakan dari luar kotak penalti.
Meski Angga Saputra tak berkutik, namun sepakan Aldi masih menyamping di sisi kanan gawang Borneo FC.
Borneo FC nampaknya tak belajar dari serangkaian serangan persita.
Pemain Borneo FC seara leluasa memberikan peluang kepada setiap penyerang persita memiliki ruang untuk menembak.
Gantian pada menit ke-23 Irsyad Maulana yang memberikan ujian kepada Angga Saputra.
Meski sepakannya off target, namun kondisi ini menjadi warning tersendiri bagi pertahanan Pesut Etam.