TRIBUNNEWS.COM - Gian Piero Gasperini, adalah sosok Pelatih yang sangat jarang memuji lawan, apalagi menyebut pengaruh permainan lawan dalam 90 menit.
Tetapi, tidak pekan lalu, Gasperini melihat sebuah tim yang sangat abai dengan lini tengah, tetapi sukses membuat Atalanta, tidak mampu berbuat banyak di berbagai situasi.
Betul, AC Milan sukses menelan tuan rumah Atalanta dengan skor 2-3 akhir pekan lalu.
Bagi yang ‘hanya’ melihat statistik, AC Milan memang kalah dominan dari Atalanta, penguasaan bola, jumlah umpan dan akurasinya, plus peluang yang tercipta.
Baca juga: Adaptasi Alessandro Florenzi di AC Milan, Dibuang Mourinho dan Dibutuhkan Pioli
Baca juga: AC Milan Tempati Posisi Dua Klasemen Liga Italia, Riccardo Montolivo Beri Pujian Setinggi Langit
Tetapi, 90 menit tersebut adalah mahakarya Stefano Pioli yang dengan cerdas membuat Atalanta tak berkutik.
Pioli, sejatinya sudah membuktikan kehebatan taktiknya ketika menghadapi Liverpool dan Atletico Madrid, di Liga Champions.
AC Milan memang kalah dalam dua laga tersebut, tetapi yang perlu diingat, Liverpool unggul dalam kualitas individu dan kekompakan pemain, sedangkan Atletico Madrid unggul jumlah pemain di laga yang digelar di San Siro.
Raphael Honigstein, menyebut AC Milan dengan ‘skema mengosongkan lini tengah’, membuat Rossonerri bermain dengan jarak yang sangat lebar di setengah lapangan.
Dan memang begitu, jarak antara Kessie dan Tomori begitu jauh, membuat bek Atalanta, Merih Demiral kebingungan, dan Matteo Pessina masuk dalam perangkap.
Bola yang dibawa oleh Tomori, kemudian di berikan kepada Kessie yang sudah berdiri sejajar, Theo Hernandez sudah jauh naik dan Sandro Tonali melebar di belakang Saelemaekers.
Hanya tersisa Brahim Diaz, Pessina mencba menekan Kessie, tetapi jebakan di mulai.
Yang dilupakan Atalanta, mereka menghadapi situasi overload dari AC Milan, Gasperini adalah pemuja man to man marking, jadi ketika Milan naik dan Pessina bebas, akan ada satu pemain yang juga dalam keadaan tidak terkawal: Brahim Diaz.
Brahim Diaz adalah sosok yang sangat diragukan, apalagi dengan gemilangnya Calhanoglu.
Tiap hari, keputusan manajemen AC Milan untuk tidak memenuhi permintaan gaji Calhanoglu dan melepasnya ke Inter Milan, terasa sangat tepat melihat apa yang ditunjukkan Brahim Diaz.