News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Shin Tae-yong dan Momentum Kebangkitan Timnas Indonesia

Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih baru Timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong saat acara penandatanganan kontrak dan perkenalan pelatih baru Timnas Indonesia, di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/12/2019). Dalam acara tersebut, Shin Tae-yong yang dikontrak untuk empat tahun ke depan mendapat suvenir jersey Timnas Indonesia bernomor punggung 1 dengan nama punggung Shin Tae Yong. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia akan melakoni laga play off Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Timnas Taiwan dalam pertandingan dua leg pada 7 dan 11 Oktober 2021, di Stadion Chang Arena, Buriram, Thailand.

Skuad muda Tae-yong yang dibawa ke Thailand berisikan kombinasi talenta-talenta muda yang berprospek cerah seperti Gunansar Mandowen, Kadek Agung Widnyana, dan Pratama Arhan.

Mayoritas pemain muda yang menghuni skuad senior saat ini pun sudah cukup memiliki pengalaman, seperti Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, Asnawi Mangkualam, dan Syahrian Abimanyu.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memberi instruksi anak asuhnya saat menghadapi Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, di Stadion Al Maktoub, Dubai, UEA, Senin (7/6/2021). (PSSI.org)

Baca juga: Timnas Indonesia vs Taiwan Play Off Kualifikasi Piala Asia 2023, Abimanyu: Taiwan Main Bertahan

Baca juga: Deretan Pemain Gacor di Liga 1 2021 yang Tak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia

Sedangkan di pemain senior Tae-yong membawa pemain seperti Evan Dimas, Vigtor Igbonefo, dan Kushedya Hari Yudo.

Dilihat dari daftar skuat yang dibawa, Timnas Indonesia harusnya sangat mampu untuk mengatasi perlawanan Taiwan.

Itu menjadi kesempatan Tae-yong untuk meraih kemenangan pertama bersama Timnas Indonesia.

Sebelumnya, Timnas Garuda bersama Tae-yong telah melakoni pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 di UAE.

Dari tiga pertandingan yang diadakan di sana, skuat muda Shin Tae-yong hanya bisa membawa pulang satu poin dari sembilan poin yang tersedia.

Timnas Garuda bermain imbang 2-2 dengan Thailand, sebelum dibantai Vietnam 4-0 dan dilumat UEA 5-0.

Indonesia masih lemah menghadapi bola-bola atas, apalagi dalam pertandingan melawan UEA yang diperkuat oleh beberapa pemain naturalisasi asal Brasil.

Dua dari tiga gol yang bersarang di gawang Muhammad Riyandi dicetak oleh sundulan Fabio Lima, yang posturnya memang tinggi menjulang.

Lini belakang Indonesia juga perlu disorot kinerjanya. Arif Satria menjadi kartu mati di pertahanan Indonesia.

Beberapa gol yang bersarang di gawang Garuda berasal dari kesalahan yang dilakukan bek Persebaya Surabaya tersebut dalam menghadapi serangan lawan.

Kehadiran pemain belakang baru seperti Victor Igbonefo dan Ryuji Utomo diharapkan dapat menutupi kelemahan lini belakang Timnas Garuda.

Aksi Victor Igbonefo bersama Persib Bandung di Piala Menpora 2021 saat menghadapi Persita Tangerang. (Instagram @Vicshaga)

Kedua pemain tersebut sudah kenyang pengalaman menghadapi striker-striker tangguh lawan, khususnya Igbonefo, pemain Persib Bandung ini memiliki kualitas yang mentereng.

Selama bermain di Indonesia, ia sudah mengantongi banyak gelar, khususnya saat masih membela Persipura. Ia sengaja dinaturalisasi memang karena kualitasnya yang mumpuni.

Lini depan Indonesia juga harus diperbaiki.

Striker Arema, Kushedya Hari Yudo , terbukti mandul di tiga pertandingan terakhir Indonesia.

Selalu dipercaya oleh Tae-yong untuk memimpin serangan, Yudo gagal mencetak satu gol pun dalam pertandingan-pertandingan tersebut.

Sedikit menuai kontroversi saat Tae-yong tak memasukkan nama Ilija Spasojevic dan Hari Nur Yulianto ke dalam skuat.

Padahal, jika dilihat dari penampilan mereka selama bermain di klub, mereka berdua sangat layak untuk dipanggil.

Namun, Tae-yong memiliki kacamatanya sendiri, pilihannya sudah pasti berasal dari pertimbangan dan analisis yang matang.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut memasukkan nama Ricky Kambuaya, Dedik Setiawan dan Hanis Saghara untuk menjadi juru gedor Timnas.

Nama yang disebutkan terakhir adalah yang paling menarik.

Ini jadi kali pertama Hanis Saghara dipanggil memperkuat tim nasional level senior era Shin Tae-yong.

Sebelumnya, pemain Tira Persikabo itu merupakan pemain andalan timnas U-19 era Indra Sjafri.

Pengalaman Saghara diharapkan dapat membantu Timnas Garuda dari segi mencetak gol dan juga mental.

Pekerjaan rumah bagi Tae-yong memang dari segi mengangkat mental pemain, skuat Timnas yang banyak diisi oleh nama-nama baru yang tak memiliki mental yang kuat.

Melawan Vietnam dan UEA, mental pemain timnas langsung jatuh ketika mereka kebobolan lebih dulu.

Selain itu fisik para pemain yang kedodoran diatas menit ke-60 juga menjadi permasalahan tersendiri.

Itulah mengapa Tae-yong selama ini selalu menggembleng fisik para pemain Timnas Garuda.

"Latihan hari ini dengan intensitas yang tinggi, dan berbagai menu yang diberikan kepada pemain," kata Tae-yong dilansir laman resmi PSSI.

Perjalanan Tae-yong untuk memperbaiki timnas Indonesia masih panjang, pertandingan melawan Taiwan esok hari dapat dijadikan Tae-yong pembuktian untuk terus membawa Timnas Garuda ke arah yang sebenarnya.

Pemain-pemain muda potensial seperti Egy Maulana, Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam serta sang kapten Evan Dimas bisa dikombinasikan dengan talenta Indonesia yang tidak dibawa oleh Tae-yong ke UEA, seperti Fachruddin Aryanto, Vigtor Igbonefo, Irfan Jaya, Dedik Setiawan dan Hanis Saghara.

Patut ditunggu bagaimana perjalanan panjang Tae-yong dalam misinya membangkitkan Timnas Garuda yang telah lama mati suri.

Apapun hasilnya di laga esok, perjalanan Tae-yong haruslah selalu didukung dan diberi kritik yang membangun.

Pelatih sekaliber Park Hang-seo saja harus terseok-seok ketika pertama kali memegang kendali timnas Vietnam.

Ketika dia pertama ditunjuk oleh Vietnam Football Federation (VFF) pada tahun 2017, Hang-seo sempat mendapat kritikan dan cercaan dari para fans sepak bola di sana.

Kritik pun semakin banyak setelah pada pertandingan pertama Hang-seo, Vietnam hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Afghanistan pada kualifikasi Piala Asia 2019.

Namun setelah Vietnam tampil impresif pada Piala Asia U-23 2018 di China, Timnas Vietnam berubah menjadi tim yang kuat dan sulit dikalahkan.

Kualitasnya bahkan hampir menyamai UAE yang beberapa kali kesulitan melawan Vietnam.

Sekarang, Vietnam memang berhasil menjadi raksasa asia tenggara bersama Timnas Thailand.

Jika Tae-yong mendapatkan waktu yang cukup serta dukungan yang memadai dari PSSI.

Bukan tak mungkin pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu bisa mengantarkan Indonesia ke level tertinggi dan kembali berjaya.

(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini